TEMPO.CO, Banda Aceh - Buaya yang diduga telah memangsa seorang warga Kabupaten Singkil, Provinsi Aceh, bisa ditangkap tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Tapi kemudian buaya itu dibakar warga yang emosi.
Kepala BKSDA Aceh Genman Sefti Hasibuan mengatakan buaya tersebut ditangkap pada Minggu, 29 Maret 2015. Buaya itu ditangkap setelah ketahuan memakan seorang warga Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, bernama Yusril.
Ketika dilahap buaya, Yusril sedang mencari ikan di muara sungai. "Kami menurunkan tim dan berhasil menangkap binatang itu," kata Genman, Senin, 6 April 2015.
Untuk menangkap buaya yang memangsa Yusril itu, menurut Genman, tim BKSDA membuat perangkap kurungan dan berhasil menggiring hewan sepanjang 5 meter itu masuk ke dalamnya.
Buaya itu kemudian dievakuasi ke darat, tempat ratusan warga telah berkumpul untuk melihat buaya itu. Warga mendesak agar buaya tersebut dibawa ke rumah Yusril.
Tim BKSDA dan polisi tidak mampu menahan amarah warga, yang menduga bagian tubuh Yusril masih ada di perut buaya. Begitu mereka sampai di dekat rumah Yusril, bagian kepala buaya disiram bensin dan dibakar. "Setelah mati, buaya itu dibelah perutnya," ucap Genman.
Saat perut buaya itu dibelah, ternyata tak ada potongan tubuh Yusril di dalamnya. Tapi tim penangkap buaya BKSDA menemukan ada gigi buaya yang patah. Hal ini mengindikasikan bahwa buaya tersebut baru saja menangkap mangsa.
"Tapi biasanya buaya tidak langsung memakan mangsanya. Dia akan menyimpannya terlebih dahulu hingga membusuk baru kemudian memakannya kembali," tutur Genman.
Sampai saat ini warga belum menemukan tubuh Yusril dan masih berusaha mencari di sekitar muara sungai.