Pesawat Garuda Indonesia tinggal landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, (11/2). ANTARA/Ismar Patrizki
TEMPO.CO, Tangerang - Juru bicara Kepolisian Resort Bandar Udara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Sutrisna mengatakan perbuatan nekat Mario Steven Ambarita yang menyusup ke rongga ban belakang pesawat Garuda Indonesia bermotitif ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
"Hasil pemeriksaan sementara motifnya seperti itu," katanya pada Rabu, 8 April 2015. Namun, menurut Sutrisna, Steven tidak dapat menjelaskan tujuannya untuk bertemu Jokowi. Bahkan, pemuda asal Desa Bagan Batu, Kecamatan Sinemba, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, itu bungkam.
Mario, 21 tahun, ditemukan petugas saat keluar dari dalam rongga pesawat Garuda Indonesia GA 177 yang berangkat dari Bandara Syarif Hasim II, Riau, ke Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Selasa malam, 7 April 2015.
Kepala Bagian Tata Usaha Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Israfulhayat berpendapat pengakuan Mario tersebut belum bisa dijadikan patokan. "Masih terus didalami apa motifnya karena ini bisa saja pengakuan spontanitas," ujarnya.
Pengusutan dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perhubungan. "Siapa dia sebenarnya? Adakah pihak-pihak lain di balik ini? Tujuan sesungguhnya apa?" ujar Israfulhayat menyebutkan beberapa pertanyaan untuk Mario.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.