Waduk Gagasan Jokowi Kini Jadi Kolam Sampah

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 9 April 2015 09:20 WIB

Terlihat tiga alat berat mengeruk lumpur dari waduk Melati, Jakarta, 16 Februari 2015. Pengerukan dilakukan untuk mencegah banjir, dan membersihkan waduk dari sampah. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat mengguyur Kampung Rambutan tak lebih dari sejam. Tapi, tingginya curah hujan cukup untuk menaikkan tinggi permukaan air di Waduk Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Kira-kira hujan selama sejam membuat tinggi permukaan air naik setengah meter.

Basuki Rahmad, 35 tahun, yang tinggal di seberang waduk tak heran dengan kecepatan air waduk yang naik saat hujan. "Dasar waduk itu penuh sampah plastik," kata dia kepada Tempo, Rabu, 8 April 2015.

Waduk Kampung Rambutan merupakan proyek yang digagas Joko Widodo semasa dia menjabat Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan waduk dianggap sebagai salah satu solusi banjir yang kerap melanda Ibu Kota.

Tapi, kata Basuki, pengerjaan waduk sudah mandek sejak pertengahan tahun lalu. Alat berat yang semula bersiaga untuk mengeruk tanah dan sampah sudah ditarik pemerintah. "Hasilnya waduk itu kini jadi kolam sampah," dia berujar.

Benar saja pernyataan Basuki. Di sekitar waduk yang luasnya mencapai 2,6 hektare itu, bermacam-macam sampah tertimbun. Bahkan, ada kursi kayu yang sengaja dibuang di pinggiran waduk. Cuma tanaman perdu dan semak belukar yang mau tumbuh di bantaran. "Kalau hujannya berhari-hari, air waduk bisa meluber dan balik ke pemukiman warga sambil membawa sampah," kata warga RT 10 RW 06, Kelurahan Rambutan, tersebut.

Fachrurozi, 34 tahun, punya cerita berbeda soal Waduk Kampung Rambutan. Belum rampungnya pengerjaan waduk membuat warga leluasa mendekati bantaran untuk memancing. "Saya pernah mendapat ikan mujaer saat memancing di waduk itu," kata dia.

Ketua RW 06, Kelurahan Rambutan, Sumanta, membenarkan mangkraknya waduk malah menimbulkan banyak masalah pada warganya, seperti sampah. Penyebabnya, tak ada perawatan yang berlanjut sejak waduk dikerjakan pada Januari 2014. "Seperti dibiarkan begitu saja sama pemerintah," kata dia. Sumanta menambahkan, kemajuan proyek cuma 30 persen sejak pembebasan lahan pada tahun lalu.

Sumanta mendesak pemerintah segera merampungkan pembangunan Waduk Kampung Rambutan. Alasannya, warga di sekitar waduk dipastikan kena banjir karena meluapnya permukaan air waduk. "Sampah dari dasar waduk itu yang lebih merepotkan kalau meluber ke rumah warga," dia berujar.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

3 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

6 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

14 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

16 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

16 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya