Dipanggil Polisi, Wartawan Radar Bekasi Tolak Diperiksa  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 9 April 2015 17:11 WIB

TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Bekasi - Wartawan harian Radar Bekasi, Randy Yosetiawan Priogo, 27 tahun, hari ini memenuhi panggilan Kepolisian Resor Kota Bekasi atas laporan pencemaran nama baik oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Amanat Nasional Bekasi Utara Iriansyah.

Namun Randy melakukan perlawanan. Dia tidak bersedia diperiksa. "Kami penuhi panggilan. Tapi kami menolak diperiksa," kata kuasa hukum Randy, Rury Arief Rianto, Kamis, 9 April 2015.

Menurut dia, kliennya keberatan atas perkara itu karena tak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers serta nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan nomor 01/DP/MoU/II/2012 dan 05/II/2012.

"Kami memberikan klarifikasi bahwa seharusnya kasus ini diselesaikan di Dewan Pers," kata Rury. Alasannya, kata dia, dasar laporan Iriansyah adalah berita yang dibuat kliennya di Radar Bekasi edisi 18 Februari 2015 yang berjudul "DPC Bekasi Utara Sebut Pimpinan DPD Masa Bodo".

Sebelumnya, Randy diminta menemui Iriansyah dan Ketua DPD PAN Kota Bekasi Fathurrahman untuk mengklarifikasi berita itu di rumah makan Aruna, Bekasi Selatan, pada 20 Februari 2015. Namun, saat datang menemui mereka, Randy malah dibentak dan diancam. Saat masih bersama Iriansyah dan Fathurrahman, Randy ditarik oleh dua preman ke dalam saung di rumah makan itu. Lantas datang satu preman lain.

Di dalam saung itu Randy dipukuli. Nomor kartu tanda penduduk dan alamat rumahnya pun dicatat. Setelah babak-belur, Randy disuruh keluar dari saung untuk menemui Iriansyah dan Fathurrahman. Randy kembali dibentak-bentak kedua politikus PAN tersebut. “Kamu mau enggak diganggu kehidupannya?” kata Randy mengutip perkataan Fathurrahman dalam laporan kronologinya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bekasi Kota Komisaris Ujang Rohanda mengatakan pihaknya menghargai upaya Randy menjelaskan perkara tersebut. Penyidik, kata dia, akan melakukan gelar perkara terlebih dahulu. "Apa pun hasilnya dalam gelar, akan kami jalankan," katanya.

Jika dalam gelar perkara diketahui kasus itu ternyata harus diselesaikan di Dewan Pers, otomatis proses hukum di kepolisian akan dihentikan. Ujang menambahkan, gelar perkara yang melibatkan sejumlah pihak terkait akan dilakukan dalam waktu dekat. "Secepatnya akan gelar perkara," katanya.

Saat dimintai konfirmasi, Iriansyah membenarkan pernyataan Randy bahwa dasar laporannya adalah berita yang terbit di Radar Bekasi edisi 18 Februari 2015. Tapi ia enggan menjelaskan detail perkara yang dilaporkannya itu. "Tanya ke Randy saja, sudah jelas semua," kata Iriansyah.



ADI WARSONO

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

31 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

29 Juli 2023

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.

Baca Selengkapnya

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

29 Juli 2023

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membatalkan izin pemakaian Stadion Patriot untuk acara senam sehat yang dihadiri Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya