Keluarga Terduga ISIS Kebon Jeruk Tertutup?  

Reporter

Senin, 13 April 2015 04:11 WIB

Personel Densus 88 berjaga di depan rumah terduga teroris jaringan ISIS di Jalan Perdana Blok B No 3, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2015. Sejumlah dokumen terkait perekrutan dan pendanaan anggota ISIS berhasil diamankan. ANTARA/Alinuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Robby Risa Putera, terduga teroris di Kebon Jeruk, dikenal sangat tertutup oleh warga. Bahkan Ketua RT setempat tak pernah bertemu dengan Robby selama ia menjabat ketua RT.

"Saya selama 11 bulan menjabat belum pernah bertatap muka. Ada urusan administrasi pun saya yang datang ke rumahnya, tapi ketemu dengan istrinya saja," kata Syahrir, Ketua RT 01, RW 04, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Ahad, 12 April 2015.

Rumah kediaman Robby di Jalan Persatuan Nomor 10, kemarin, Sabtu 11 April 2015, digeledah oleh Detasemen Khusus Antiteror 88. Kediaman Robby digeledah pukul 16.00 hingga 17.30 setelah sebelumnya ia ditangkap di Hotel Santika di kawasan Petamburan, Jakarta Barat. Robby diduga terkait dengan jaringan ISIS sebagai penyandang dana.

Syahrir menambahkan, Robby tak pernah aktif di lingkungan. "Ada kerja bakti saja tidak muncul."

Ketua PKK, Faridah, 45 tahun, mengatakan istri Robby, Rina Octavia, tak pernah mengikuti kegiatan PKK. Rina juga tak pernah mengikuti posyandu, meskipun memiliki anak berusia 5 tahun.

Rumah bercat abu-abu ini selalu tertutup meskipun ada usaha konveksi di dalamnya. Selama empat tahun mengontrak, Robby hanya aktif bersosialisasi selama dua tahun pertama. "Dua tahun ke belakang sudah jadi sangat tertutup," kata Syahrir.

Tetangga Robby, Abdul Muis, 50 tahun, mengatakan sejak tiga pekan belakangan tak pernah melihat Robby. Namun selama tiga pekan tersebut tamu-tamu terus berdatangan. "Warga mengira itu tamu pasti klien dia, yang mau ngebordir," kata Abdul.

Ia mengaku kaget tetangganya itu diduga terlibat jaringan ISIS. "Enggak ada tanda-tandanya kecuali memang enggak pernah sosialisasi. Ramah sih tapi enggak pernah akrab sama warga," kata dia.

DINI PRAMITA


Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya