Ini Perjalanan Penculikan Thalib Abbas Selama 6 Hari

Reporter

Senin, 20 April 2015 21:09 WIB

Thalib Abbas, korban penculikan di Jagakarsa. Kriminalitas.com

TEMPO.CO, Jakarta - Thalib Abbas menarik nafas lega di depan wartawan yang mengelilinginya di kantor Polda Metro Jaya, Senin siang, 20 April 2015. "Alhamdulillah, saya bisa bebas. Tapi masih belum sehat yah," katanya setelah enam hari disekap komplotan penculik.

Pengusaha berusia 78 tahun ini merasa badannya belum enak karena terus menerus disekap dalam sebuah kamar. Dia mengaku merasa tertekan sekali.

Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada polisi yang membebaskannya dari sebuah rumah di Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Berikut kronologi penculikan Thalib.

Selasa, 14 April 2015:

Ada lima pria datang ke rumahnya di salah satu perumahan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Saat itu saya habis salat isya," ujarnya. Para pelaku memintanya untuk tidak banyak bicara dan langsung mengangkutnya ke dalam mobil meskipun korban menolak.

Semula, para pelaku mencari anaknya, Kemal Rafli. Namun, saat itu Kemal tak ada di rumah sehingga dia yang dibawa. Kakek itu mengatakan matanya ditutup selama dalam perjalanan. "Saya enggak tahu dibawa kemana. Mata saya ditutup," kata dia.

Rabu-Kamis, 15-16 April 2015:

Komplotan penculik menyekap Thalib di sebuah villa yang disewa di kawasan Pantai Anyer, Provinsi Banten. Thalib menjelaskan dia mendengar suara ombak dan selama dua hari ada di lokasi ini. Thalib mengaku dia sempat diancam selama disekap. "Mereka mengancam akan menghabisi saya dan semuanya," kata dia

Mantan pengusaha ekspor-impor itu lalu dibawa ke Cianjur, Jawa Barat. Di situ mereka tidak sampai seharian. Polisi menduga Thalib dibawa ke Cianjur hanya untuk mengalihkan perhatian.

Jumat, 17 April 2015:

Dari Cianjur korban dibawa ke sebuah perumahan di Cilodong, Depok. Di situ Thalib kembali disekap. Selama disekap, tangannya diikat rantai dan ibu jarinya diborgol.

Sabtu, 18 April 2015:
Para penculik mengirim foto Thalib yang sedang diikat rantai dan surat ancaman agar keluarga mengirim uang tebusan Rp 400 juta. Surat tersebut dikirimkan oleh kurir ke rumah Thalib di Jagakarsa.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, keluarga Thalib mengirimkan uang Rp 25 juta kepada para pelaku melalui rekening dengan identitas palsu. "Sabtu mereka kirim Rp 5 juta. Ternyata hari Minggu kemarin kirim lagi Rp 20 juta," kata dia.

Minggu, 19 April 2015:

Polisi mulai bergerak dan berhasil menangkap para tersangka di empat tempat terpisah. Mereka adalah DDQ, S dan THM ditangkap di Cilodong, Kota Depok, di sebuah rumah yang dijadikan lokasi penyekapan Thalib.

Tiga tersangka lainnya diamankan di tempat terpisah. Mereka adalah MAM ditangkap di Komplek IPB Darmaga, S alias J di Perumahan Monalisa Depok dan ED di Kampung Sangiang, Pandeglang. MAM alias A adalah otak penculikan ini.

Kini, kata Unggung, Direktorat Reserse Kriminal Umum masih mendalami mengenai utang piutang yang melibatkan anak korban sehingga para pelaku melakukan penculikan. Termasuk pengejaran terhadap dua orang lain yang sementara ini diketahui sebagai M dan P. Dari keterangan pelaku yang tertangkap, dua orang itu adalah anggota TNI AD.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

11 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

20 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya