Kasus Pesta Bikini, Divine Production Dilaporkan ke Polisi
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Selasa, 28 April 2015 06:00 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Rawamangun, Jakarta Timur, Slamet Sutopo mendatangi Polda Metro Jaya. Kedatangannya bersama dua orang staffnya berkaitan dengan pelaporan pencatutan nama SMA Muhammadiyah dalam undangan pesta "Splash After Class" yang diselenggarakan sebuah Event Organizer bernama Divine Production.
"Saya datang untuk melaporkan kejadian pesta bikini yang mencatut nama SMA kami," kata Slamet Sutopo, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Rawamangun, di Polda Metro Jaya, Senin, 27 April 2015. Ia mengaku melaporkan Debby Carolina, Manager Keuangan dan Talent Divine Production.
Ia merasa pencatutan nama SMA Muhammadiyah Rawamangun ini merupakan tindakan pencemaran nama baik sekolahnya. "Tidak mungkin sekolah kami mendukung kegiatan-kegiatan yang tidak islami begitu," kata Slamet.
Ia mengatakan informasi kegiatan pesta bikini tersebut diketahui pihak sekolah melalui murid melaporkan kepada guru SMA Muhammadiyah Rawamangun. "Anak-anak lapor guru pada malam Kamis, 23 April 2015," kata Slamet. Atas laporan siswa tersebut pihaknya juga melakukan penyelidikan terkait dugaan keikutsertaan siswa dalam acara tersebut.
Menurutnya upaya meluruskan pencatutan nama sekolah ini merupakan pekerjaan rumah bersama seluruh sekolah, karena kegiatan pesta bikini tersebut adalah perbuatan yang tidak mendidik. "Kami memang bergerak cepat, tidak harus menunggu yang lain untuk lapor. Takutnya yang lain tidak bergerak," kata dia.
Sementara itu, Pemilik Divine Production, Immanuel Siregar, mengatakan kesiapannya jika polisi menanggil dia dan tim untuk pesta bikini bagi siswa sekolah menengah atas. Menurut dia, tidak ada dasar untuk menuntut EO nya ke polisi. "Acara Splash After Class itu memang untuk murid SMA. Tapi 18 tahun ke atas," kata dia di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 23 April 2015.
Manager Finance dan Talent Divine Production, Debby Carolina, meminta maaf ihwal pesta bikini bertema "Splash Afrer Class" yang menyasar siswa sekolah menengah atas di Jakarta. "Kami mengirim surat permintaan maaf ke setiap sekolah," kata dia, Kamis, 23 April 2015.
MAYA NAWANGWULAN | HUSSEIN ABRI YUSUF