APTB Dilarang ke Jakarta, Ini Penjelasan Dishub  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 8 Mei 2015 05:25 WIB

Petugas memeriksa kondisi bus APTB sebelum beroperasi di Terminal Bubulak, Bogor, 7 Mei 2015. Pelarangan bus ini masuk jalur transjakarta disebabkan tidak tercapainya kesepakatan besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer antara operator APTB dan PT Transjakarta. Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Benjamin Bukit mengatakan, dalam rapat terakhir, Organda meminta DKI memberikan opsi tambahan lainnya. “Mereka minta ‘lebih’, biasalah biar tetap dibayar,” kata Benjamin saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Mei 2015.

Menurut Benjamin, pembahasan terakhir mengerucut pada dua opsi ini. Pertama, bus APTB tetap dapat beroperasi dan mengangkut penumpang dari shelter Transjakarta tanpa memungut biaya tambahan di dalam bus. Opsi kedua, APTB hanya boleh beroperasi sampai perbatasan koridor busway yang menghubungkan mitra kota dengan Ibu Kota. Akhirnya, diputuskan bahwa APTB hanya boleh beroperasi hingga shelter pembatas mitra kota dengan Ibu Kota mulai pekan depan.

Benjamin mengatakan sudah banyak rapat yang diadakan untuk membahas solusi operasional APTB di Ibu Kota. Opsi yang pernah dibahas, salah satunya, adalah pembayaran tarif sesuai dengan catatan kilometer bus APTB. Tapi tak ada titik temu antara operator APTB dan PT Transportasi Jakarta. Akhirnya, opsi itu pun ditiadakan. Belakangan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan tarif rupiah per kilometer sedang dalam proses lelang dan akan berakhir akhir bulan ini.

Menurut Benjamin, Organda menginginkan agar operator APTB tetap mendapat "bagian" saat mengangkut penumpang melewati jalur bus Transjakarta. Padahal seharusnya Pemerintah Provinsi DKI-lah yang berhak menarik biaya karena operator bus telah memasuki wewenang mereka. Masalah APTB dengan pemerintah provinsi ini memuncak saat Ahok geram melihat banyaknya bus APTB yang menaikkan dan menurunkan penumpang bukan di shelter sehingga menambah kemacetan.

“Keputusan akhir itu juga diambil karena kami tak ingin lihat ada APTB sembarangan berhenti lagi,” ujar Benjamin.

Benjamin juga mengatakan, dalam waktu dekat, pemerintah provinsi akan menggelar rapat kembali soal nasib akhir operator APTB dan mekanisme pengoperasiannya. Tapi dia belum mendapat jadwal yang pasti. “Tunggu kabar dari pihak-pihak lain yang berminat jadi operator APTB dan PT Transportasi Jakarta tentunya,” kata dia.

YOLANDA RYAN ARMINDYA


Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

24 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

27 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

50 hari lalu

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

MRT dan Transjakarta keluarkan aturan selama Ramadan bagi masyarakat yang berbuka puasa saat berada dalam moda transportasi ini.

Baca Selengkapnya

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

57 hari lalu

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

Bos PT Transjakarta mengklaim 9 dari 10 orang di Jakarta bisa mengakses layanan Transjakarta hanya dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya