Ahok: Jabatan Wali Kota Itu Seksi, Siap Tak Mau?

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 18 Mei 2015 19:53 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok. Memberikan pidato saat pelantikan pejabat PNS di Balai Kota. Jakarta, 18 Mei 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan jabatan wali kota sebagai jabatan yang seksi. Alasannya, banyak orang mengincar untuk menempati posisi ini. "Wali Kota di DKI itu penghasilannya dari dua sumber. Siapa yang tak mau?" kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin, 18 Mei 2015.

Menurut Ahok, pendapatan seorang wali kota bisa mencapai Rp 100 juta per bulan. Uang ini diperoleh dari gaji bulanan mereka sebesar Rp 50 juta dan insentif pajak, selain PBB, yang bisa saja sama dengan besaran gaji.

Karena itu, Ahok ingin wali kota terpacu untuk bekerja lebih keras lagi. Dia ingin pemikiran para wali kota dapat mewaikili pemikirannya. Dia mengatakan, wali kota tak boleh ragu terhadap tindakannya, seperti menekan camat dan lurah serta RT/RW yang kurang melakukan peninjauan ke lapangan. "Kalau wali kota itu tak bisa melakukannya, ganti saja," kata Ahok.

Ahok mengibaratkan kerja dengan dia sama seperti mobil yang tak punya gigi mundur. Dia akan selalu tancap gas dan maju ke depan untuk mewujudkan Jakarta baru, Jakarta yang lebih baik. Karena itu, jika ada wali kota atau pejabat lain yang tak kuat bekerja bersama Ahok, dia mempersilakan mereka untuk berhenti. "Walaupun pasti ada perlawanan, saya yakin tahun depan kinerja pejabat akan mulus," kata Ahok.

Ada 708 pejabat eselon III dan IV yang berganti jabatan mulai hari ini. Tapi, hanya 649 pejabat DKI eselon III dan IV yang dilantik hari ini. Sisanya adalah pejabat yang didemosi/distafkan. Dari 649 pejabat, ada 113 pejabat eselon III yang dilantik, terdiri dari: 23 pejabat dipromosi, 84 pejabat dirotasi, 6 pejabat dimutasi. Sisanya, 15 pejabat eselon III didemosi. Sedangkan, untuk pejabat eselon IV ada 539 orang yang dilantik, terdiri dari: 174 pejabat dipromosi, 352 pejabat dirotasi, 13 pejabat dimutasi. Sisanya, 41 pejabat eselon IV didemosi.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Agus Suradika, mengatakan perubahan jabatan ini didapat dari hasil evaluasi enam bulan mereka bekerja. Sebelumnya, kata dia, Pemprov DKI mengumpulkan eselon II untuk menilai kinerja bawahannya dan mencopot pegawai yang tak bekerja dengan maksimal. "Semoga penggantian pejabat ini membawa pelayanan DKI jadi lebih efektif," kata Agus.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya