TEMPO.CO, Jakarta - Warga DKI Jakarta, khususnya bagian selatan, baru saja merasakan guyuran hujan deras. Fenomena iklim ini termasuk aneh, mengingat pada Juni biasanya sudah masuk musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menganggap hujan yang mengguyur DKI sisi selatan hari ini adalah wajar, kendati sekarang tergolong musim kemarau. "Musim kemarau bukan berarti tak boleh ada hujan sama sekali," kata Harry Tirto, Kepala Subbidang Informasi BMKG, saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Juni 2015.
Menurut dia, ada pemahaman yang keliru dalam pengetahuan masyarakat tentang definisi musim kemarau. Musim ini bukan berarti panas berkepanjangan tanpa hujan sehari pun. Harry menjelaskan, musim kemarau ialah masa yang memiliki curah hujan di bawah 50 milimeter dalam kurun sepuluh hari. "Bila dalam dua kali sepuluh hari ke depan curah hujan tak lebih dari 50 milimeter, itu bisa dipastikan musim kemarau," ujar Harry.
Hujan yang terjadi hari ini, ucap dia, tak punya keanehan. Sebab, dari analisis diketahui faktor suhu, arah dan kecepatan angin, serta kelembapan udara di DKI berpeluang membentuk awan-awan hujan.
Harry menambahkan, bila awan-awan itu makin solid, hujan pada musim kemarau tak terhindarkan. Namun, tutur dia, hujan tersebut punya ciri khas. "Deras disertai angin dan kilat tapi berlangsung singkat," katanya.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita terkait
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata
1 jam lalu
Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG
8 jam lalu
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaBMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara
10 jam lalu
Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
10 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir
17 jam lalu
Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.
Baca SelengkapnyaDi Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa
1 hari lalu
Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia
1 hari lalu
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca SelengkapnyaDasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat
1 hari lalu
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
2 hari lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
2 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca Selengkapnya