TEMPO Interaktif, Jakarta:Harga tiket kereta api kelas ekonomi dan bisnis menjelang musim angkutan lebaran ditetapkan sesuai jarak terjauh. Sedangkan untuk kelas eksekutif, kata Humas Daerah Operasi I PT Kereta Api Indonesia, Ahmad Sujadi, kenaikannya berkisar antara 20 hingga 60 persen dari harga sebelumnya. Penetapan harga sesuai jarak, jelas Ahmad, dimaksudkan agar masyarakat menggunakan kereta api sesuai tujuan masing-masing. Sehingga kapasitas kereta bisa maksimal sampai tujuan. Selama ini kata dia, yang terjadi banyaknya penumpang turun di tengah jalan. Hingga angkutan kereta mubazir, sementara banyak penumpang justru tidak terangkut. Kenaikan ini menurut Ahmad akan mulai diberlakukan untuk penjualan tiket keberangkatan H-7 atau tanggal 28 Oktober hingga hari lebaran. Kenaikan dimulai dari penjualan tiket 30 hari sebelum hari keberangkatan atau tanggal 28 September besok.Saat ini PT Kereta api telah membuka layanan pembelian tiket 30 hari sebelum hari keberangkan. Penjualan ini dilayani oleh 9 loket online yang ada di beberapa stasiun yakni, di Juanda, Jakarta Kota, Gambir, Senen, Jatinegara, Tanah Abang, Bekasi, Bogor, dan stasiun Merak. Harga tiket untuk kereta eksekutif Argo Anggrek jurusan Jakarta–Surabaya, akan naik dari Rp 220 ribu menjadi Rp 350 ribu, Argo Lawu jurusan Jakarta –Solo dari Rp 200 ribu menjadi Rp 320 ribu, dan Argo Bima dari Rp 220 ribu menjadi Rp 300 ribu. Kenaikan harga tiket ini, menurut Ahmad, diberlakukan untuk penjulan tiket keberangkatan dari Jakarta, sedangkan tiket dari daerah harganya maih tetap seperti sebelumnya. Namun kemungkinan harga tiket dari daerah akan naik untuk arus balik. “Tetapi kenaikan harga tiket ini akan ditetapkan oleh masing-masing wilayah operasi kereta. Ramidi