TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Riki Yanuardi mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap Jenny Sowolino, dokter kecantikan palsu yang ditangkap bulan lalu karena melakukan praktek di toilet mal di Jakarta.
Ia mengatakan fokus penyidikan ditujukan kepada pelaku dan para saksi korban. "Pemeriksaan saksi korban untuk memberatkan tindak pidana tersangka," kata Riki kepada Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.
Hingga saat ini, menurut Riki, saksi korban masih enam orang. "Pekan ini akan ada pemanggilan saksi lagi, yaitu pegawai Bratacham, toko bahan kimia tempat Jenny mendapatkan perlengkapan aksi dokter-dokterannya," ujar Riki.
Pemanggilan saksi juga ditujukan kepada Direktur Bratacham dan pegawai toko lain. "Status mereka masih sebagai saksi. Mereka masih dalam pemanggilan," tuturnya. Sedangkan hasil uji laboratorium cairan vitamin E dan bahan-bahan kimia yang digunakan Jenny belum diterima.
"Hasil laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan maupun Laboratorium Forensik masih belum keluar," ucapnya. Pada Senin, 18 Mei 2015, Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap seorang wanita yang mengaku sebagai dokter ahli bedah kecantikan dan bedah estetika. Jenny, dokter gadungan itu, kerap melakukan praktek ilegalnya itu di toilet mal di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Bamsoet Soroti Pertanggungjawaban Hukum Dokter Spesialis
14 Juli 2023
Bamsoet menjadi penguji dalam ujian sidang tertutup mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bekasi Lirik Vaksinasi Covid-19 Bisa di Praktek Dokter hingga Bidan
30 September 2021
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan setelah lebih dari 50 persen warga dapat vaksinasi Covid-19, progres vaksinasi tidak lagi signifikan.
Baca SelengkapnyaPengakuan Calo Klinik Aborsi di Percetakan Negara Jakpus Meraup Untung Jumbo
26 September 2020
Polda Metro Jaya menyebutkan calo klinik aborsi ilegal di Percetakan Negara, Jakarta Pusat meraup untung lebih banyak dibanding pemilik dan dokter.
Baca SelengkapnyaKlinik THT Ilegal Digrebek, Polisi: Lima Saksi Sudah Diperiksa
23 Januari 2020
Penyidik Polda Metro memeriksa lima orang saksi terkait penggerebekan klinik di Jakarta Utara lantaran mempekerjakan secara ilegal dokter asal Cina.
Baca SelengkapnyaPraktek Ilegal Klinik THT, Begini Dokter Asal Cina Raup Rp 1 M
23 Januari 2020
Seorang WNA asal Cina berinisial L, telah 3 bulan melakukan praktik ilegal penyembuhan sinusitis di Klinik Utama Cahaya Mentari, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKasus Stem Cell Ilegal, Praktek Dokter Pelaku Terancam Dicabut
16 Januari 2020
Menimbang terbongkarnya kasus praktik stem cell ilegal, Kemenkes menyebut izin praktik dr. Oeping sebagai dokter umum terancam dicabut.
Baca SelengkapnyaIni Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota
7 Oktober 2018
Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman
31 Agustus 2018
Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.
Baca SelengkapnyaMalam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal
3 Juli 2018
Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.
Baca SelengkapnyaAlumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab
15 Juni 2018
Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.
Baca Selengkapnya