Demi Keindahan Kota, Pengemis Diusir dari Bekasi

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 05:49 WIB

TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO ,Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi dan Kota Depok akan merazia dan memulangkan pengemis ke daerah asalnya. “Kalau dibiarkan, mereka merusak keindahan kota,” kata Dalfi, Kepala Sub-Bagian Perencanaan Dinas Sosial Kota Bekasi, pada Jumat lalu.



Sebelum dipulangkan, kata Dalfi, pemerintah akan memasukkan para pengemis ini ke Panti Sosial Bulak Kapal di Bekasi Timur untuk membekali mereka dengan keahlian. Menurut Dalfi, para pengemis ini sejenis pengemis musiman karena muncul hanya saat bulan Ramadan.



Sejak puasa dimulai pada Kamis lalu, para pengemis kian banyak di sekitar lampu merah Kota Bekasi. Mereka berkumpul dan mengemis di Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Mutia, Joyo Martono, Juanda, dan Jalan Sudirman. Para pengemis juga bergerombol di halaman Masjid Agung Al-Barkah dan masjid Islamic Center Bekasi.



Dalfi mengimbau warga Bekasi untuk tak memberikan uang kepada pengemis. Ia menyarankan agar sedekah diberikan melalui lembaga sedekah resmi yang dikelola swasta atau pemerintah. “Supaya tepat sasaran,” kata dia.



Dalfi menduga mereka adalah gelandangan dari Jakarta. Selama Ramadan, kata dia, pengemis musiman juga memenuhi Ibu Kota sehingga mereka tersisih dan lari ke kota-kota di sekitarnya, seperti Depok dan Bekasi.



Advertising
Advertising

Pemerintah Kota Depok juga cukup kewalahan menghadapi ratusan pengemis dadakan tersebut. Kepala Bidang Sosial Ketenagakerjaan dan Sosial Dinas Sosial Kota Depok, Ani Rahmayanti, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan tim untuk merazia dan memulangkan mereka. “Untuk pengemis dari luar Jawa, kami akan koordinasi dengan pemerintah Jakarta,” kata dia.



Di Depok, para pengemis bermula dari gelandangan yang telantar saat mencari keluarganya. Menurut Ani, dari razia setiap bulan, diperoleh data sebagian gelandangan dan pengemis adalah istri yang mencari suaminya namun tak ditemukan. Mereka juga tak bisa kembali ke kampung karena tidak punya ongkos.



Setiap bulan Dinas merazia setidaknya 25 pengemis. Pada 2014 jumlahnya 380 orang, terdiri atas 110 pengemis, 45 gelandangan, dan 225 anak jalanan. Mereka berpusat di Kampung Lio, Pancoranmas, Jalan Margonda, dan Jalan Raya Bogor.



ADI WARSONO | IMAM HAMDI

Berita terkait

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

16 Mei 2023

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

Apabila orang yang terjaring razia PPKS terbukti tidak memiliki keluarga, dia akan dirujuk ke panti sosial sesuai cluster.

Baca Selengkapnya

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

5 November 2022

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menata kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya untuk menyambut pelaksanaan KTT G20.

Baca Selengkapnya

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

2 November 2022

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

Gelandangan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sepanjang Jalan Latuharhary, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ditangkap.

Baca Selengkapnya

Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

30 Maret 2022

Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

Ramadan, Dinas Sosial Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas gelandangan dan pengemis di titik keramaian

Baca Selengkapnya

Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

30 November 2019

Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.

Baca Selengkapnya

Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

8 Januari 2019

Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

Dengan banyaknya panti asuhan, maka beban pemerintah dalam membina anak jalanan, gelandangan, sampai kaum dhuafa, bisa lebih ringan.

Baca Selengkapnya

Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

13 Agustus 2018

Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

Ratusan petugas Dinsos DKI mensterilkan 284 titik rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti pengemis dan gelandangan saat Asian Games.

Baca Selengkapnya

Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

12 Juni 2018

Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

Pemprov DKI Jakarta telah meminta Dinas Sosial DKI untuk menanggulangi pengemis musiman di Ibu Kota saat momentum Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

5 Juni 2018

Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada manusia gerobak dan pengemis.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

4 Juni 2018

Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.

Baca Selengkapnya