TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor membongkar ratusan lapak pedagang kali lima yang berada di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Selasa, 23 Juni 2015.
Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dan pedagang, lapak hanya boleh ada di sayap kiri jalan, dan tidak boleh melebihi batas jembatan Sungai Cisadane. "Tapi memasuki Ramadan, mereka malah melanggar kesepakatan, dan jumlah pedagang pun semakin banyak," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor Eko Prabowo.
Salah satu lokasi yang dibongkar adalah pedagang takjil di Jalan M.A. Salmun, Kelurahan Ciwaringain, Kecamatan Bogor Tengah. Pedagang membuka lapak di atas saluran air dan trotoar untuk pejalan kaki. "Pada pedagang ini sudah melanggar perjanjian," kata Eko.
Eko mengatakan, jika tidak segera ditertibkan dia khawatir jumlah pedagang akan semakin banyak. Imbasnya, lalu lintas menjadi terganggu karena ruas jalan menyempit. Selain di Jalan M.A. Salmun, pembongkaran lapak kaki lima juga dilakukan di sepanjang Jalan Mayor Oking dan Dewi Sartika. "Dua zona ini masuk dalam kawasan dilarang untuk kaki lima karena mengakibatkan kemacetan yang sangat parah," kata dia.
Sementara itu, Soleh, 36 tahun, salah satu pedagang kolang kaling, mengaku pasrah jika lapaknya dibongkar. Dia juga sudah tahu jika lapaknya berada di lokasi terlarang untuk berdagang. "Kami terpaksa dagang di sini, karena lokasi yang disediakan oleh Pemkot di Warung Jambu, belum dapat ditempati," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan
30 hari lalu
Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024
Baca SelengkapnyaKota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
38 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
38 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup
20 Januari 2024
Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?
30 November 2023
Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).
Baca SelengkapnyaKenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?
16 November 2023
Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?
Baca SelengkapnyaSiswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel
7 November 2023
Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.
Baca SelengkapnyaSetelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi
2 Oktober 2023
Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.
Baca SelengkapnyaOrmas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi
23 Agustus 2023
Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.
Baca SelengkapnyaRencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal
7 Agustus 2023
Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.
Baca Selengkapnya