Ibu yang Diduga Gergaji Anaknya Jalani Tes Narkoba
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Rabu, 8 Juli 2015 16:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap ibu GT, Leassa Sharon Rose, ihwal dugaan kekerasan terhadap anak kandungnya, GT, 12 tahun. Kasusnya terungkap karena warga berinisial FB dan ketua RT melapor ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang adanya kekerasan terhadap anak.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan agenda pemeriksaan ini untuk mendengarkan keterangan dari ibu bocah laki-laki itu. "Intinya soal keseharian GT seperti apa," kata Audie, Rabu, 8 Juli 2015.
Keterangan Sharon ini akan dicocokkan dengan beberapa saksi lain yang sudah diperiksa. Mengenai hasil visum, Kepolisian belum dapat mengungkapkannya. Sebab, penyidik masih akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang melakukan visum. "Hasil visum nanti kami percayakan kepada dokter yang memeriksa untuk memberi keterangan," ujarnya.
Sampai saat ini, Sharon masih menjalani pemeriksaan, termasuk menjalani tes narkoba. "Itu sedang kami lakukan tes narkoba kepada yang bersangkutan sebagai salah satu prosedur," tutur Audie.
Kepada polisi, GT mengaku disiksa ibunya, Sharon. Polisi, dalam pemeriksaan awal terhadap anak itu, menemukan luka bekas sayatan sekitar 7 sentimeter di sisi dalam paha kanan, luka memar di siku tangan kanan, luka sayatan di pipi kiri dekat kuping sekitar 5 sentimeter, dan luka seperti bekas sundutan api di telapak tangan kiri.
Polisi lantas mengantar GT untuk menjalani visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada 30 Juli 2015. Hingga Sabtu, 4 Juli 2015, GT tidak mau pulang ke rumahnya sehingga ditampung di Rumah Perlindungan Anak, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelum memeriksa Sharon, polisi dan KPAI mendatangi rumah ibu itu di Cipulir Permai untuk memeriksa kondisi lingkungannya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Nunu Supadmi mengatakan sempat melihat-lihat kondisi rumah Sharon. “Saya naik ke lantai 2, tidak ada temuan apa pun,” ucap Nunu.
Sharon membantah semua tudingan itu. “Dia sudah tak pulang dua hari, dan saya lapor ke polsek. Kalau saya melakukan (penganiayaan) itu, ngapain saya lapor? Itu, kan, seperti menyerahkan diri,” ujarnya. Sharon melapor bahwa GT hilang pada 26 Juni 2015.
NINIS CHAIRUNNISA