TEMPO.CO, Bekasi - Sampah rumah tangga di Kota Bekasi terlihat berserakan di sejumlah titik. Sampah-sampah ini belum diangkut semenjak hari Lebaran, Jumat lalu. Akibatnya aroma tak sedap menyebar dan lalat bermunculan.
"Sampah sampai numpuk dua plastik besar," kata Sasa, 41 tahun, ibu rumah tangga di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Senin, 20 Juli 2015. Menurut dia, petugas sampah yang biasa datang dua hari sekali, tak tampak mulai menjelang Lebaran 2015.
Hal yang sama juga terlihat di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Tumpukan sampah meluber ke jalan karena tak muat menampung sampah rumah tangga. "Ini sudah berkurang, karena sebagian dibakar," kata pengurus rukun warga, Udin.
Berdasarkan pantauan Tempo, sampah-sampah yang berserakan rata-rata dibungkus dengan kantong plastik. Terlihat di sejumlah titik di pinggir jalan-jalan lingkungan. Bahkan, sebagian sudah berantakan dan tercecer di badan jalan karena dimakan tikus.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sampah Kota Bekasi Ratim mengatakan sampah yang saat ini masih berada di lingkungan warga merupakan sampah sisa sebelum Lebaran yang belum terangkut. "Menjelang Lebaran terjadi peningkatan volume sampah, kami sampai kewalahan," kata Ratim saat dikonfirmasi Tempo.
Menurut dia, saat itu terjadi peningkatan hingga lima persen dari hari biasa yaitu sekitar 1.600 ton per hari. Meski begitu, ujar Ratim, pihaknya sudah memaksimalkan mengangkut sampah ke TPA Sumur Batu, Bantargebang, menggunakan 180 armada sampah. "Petugas kami tidak ada yang libur," kata dia.
Menurut dia, sisa sampah yang berada di lingkungan tak terangkut, lantaran petugas memprioritaskan tumpukan sampah yang berada di jalan-jalan utama. Namun, ia memastikan setelah libur Lebaran, pengangkutan sampah akan kembali normal seperti biasa. "Kalau waktu Lebaran tidak ada peningkatan, karena banyak warga yang mudik," kata Ratim.
ADI WARSONO
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPlt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi
29 Juli 2023
PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.
Baca SelengkapnyaCabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti
29 Juli 2023
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membatalkan izin pemakaian Stadion Patriot untuk acara senam sehat yang dihadiri Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bekasi Rahmat Effendi Segera Menjalani Sidang Kasus Suap Rp 7,1 M
25 Mei 2022
KPK telah melimpahkan berkas perkara kasus suap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.
Baca SelengkapnyaKPK Telisik Dugaan Rahmat Effendi Pakai Duit ASN Bekasi untuk Investasi Pribadi
5 April 2022
KPK menuding Rahmat Effendi mengumpulkan dana dari anak buahnya untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya