Pendaftaran Tak Tuntas, Siswa Miskin Gagal Sekolah
Editor
Nur Haryanto
Selasa, 28 Juli 2015 08:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bella Jane, 12 tahun, termenung di depan Sekolah Menengah Pertama Negeri 277 Koja, Jakarta Utara, Senin pagi, 27 Juli 2015. Musababnya, di hari pertama masuk sekolah, Bella hanya bisa melihat para siswa lain yang sedang melakukan upacara di halaman sekolah dari pagar.
Bella tidak bisa masuk sekolah karena namanya tidak terdaftar di tempat favoritnya. "Padahal aku sudah keterima dari gelombang kedua," kata dia di rumahnya di Rumah Susun Koja Bawal 2 Nomor 3.
Karena tidak boleh masuk, kata dia, Bella pun kembali ke rumahnya. Dia diam di dalam rumah karena malu tetangganya pergi sekolah di hari yang sama.
Tante Bella, Joice, 40 tahun, mengatakan keganjilan awal terlihat sejak Jumat, 25 Juli. Pasalnya, kata dia, nama Bella tidak ada di dalam daftar penerimaan murid.
Menurut Joice, sejak awal pendaftaran dia sudah mengisi formulir dan segala bentuk pendaftaran yang diberikan pihak sekolah. "Setelah saya isi data, saya kembalikan formulir ke panitia," katanya. "Saya tidak diberi bukti pengembalian formulir itu."
Setelah mendaftar, kata Joice, Bella diterima dengan peringkat 33 karena memiliki nilai 24,30. Namun, kata dia, Bella tetap tidak masuk sekolah. "Sekolah bilang Bella tidak daftar lagi," katanya. "Padahal saya sudah menyerahkan data ke stafnya."
Kepala SMPN 277 Supriyo mengatakan Bella tidak dapat sekolah karena tidak mengikuti proses pendaftaran hingga tuntas, yakni tidak daftar diri setelah memberikan formulir pendaftaran.
Menurut Priyo, pihaknya melakukan kelalaian karena tidak mengurus data Bella hingga selesai. "Atas kesalahan ini, saya tawarkan untuk bantu Bella sekolah di SMP swasta," katanya.
Nenek Bella, Metty, yang bekerja sebagai tukang sapu di Jakarta Utara menolak tawaran itu. "Anak miskin memangnya enggak boleh sekolah di negeri?" katanya. "Saya tidak punya uang untuk menyekolahkan Bella ke swasta."
HUSSEIN ABRI YUSUF