Ahok 'Kepala Preman' Baru, FBR Belum Akui Anggotanya  

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 08:49 WIB

Massa Front Betawi Rempug (FBR). Dok. Tempo/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Forum Betawi Rempug (FBR) belum bisa memastikan tujuh orang yang diduga pelaku kasus kerusuhan di Pasar Gembrong adalah anggotanya. N. Lutfi Hasan, Ketua FBR, menyatakan pihaknya belum menerima laporan pasti dari anggotanya.

“Saya belum bisa memastikan itu anggota FBR atau simpatisan. Makanya saya belum dapat laporan dari teman-teman di bawah tentang keberadaan anggotanya. Anggota FBR itu dibuktikan dengan kartu tanda anggota yang dimilikinya. Kalau tidak punya kartu anggota berarti hanya simpatisan,” ujar Lutfi Hasan ketika dihubungi Tempo, Senin malam, 10 Agustus 2015.

Menurut Lutfi, kejadian itu bermula ketika rombongan FBR hendak menuju ke tempat ulang tahun FBR, mereka ditimpuki dari atas flyover. Hal itu kemudian yang memancing mereka untuk mencari tahu siapa yang melakukan pelemparan tersebut. (Baca: Ahok 'Kepala Preman' Baru, Ini Nasib Anggota FBR)

Lutfi mengatakan di Pasar Gembrong ada banyak anggota FBR. Bahkan ada staf FBR di sana. Namun dia masih ragu kalau anggota FBR terlibat dalam kerusuhan. Sebab waktu kerusuhan terjadi, FBR sedang mengadakan acara ulang tahun di kawasan Banjir Kanal Timur, Cakung, Jakarta Timur. Kemungkinan anggota FBR di pasar Gembrong sedang menuju tempat lokasi acara.

Ketika dikonfirmasi upaya hukum yang akan dilakukan apabila tersangka memang anggota FBR, Lutfi menyatakan pihaknya akan memberikan penyerahan pembelaan yang memang dibenarkan secara hukum.

“Kalau untuk mengeluarkan mereka tidak mungkin kalau terbukti melakukan tindak pidana kriminal. Cuma kita akan berusaha mengurangi hukuman yang nantinya akan divonis dengan pembelaan-pembelaan,” ujarnya.

Kericuhan antara FBR (Forum Betawi Rempug) dan warga di Pasar Gembrong berlangsung Sabtu, 8 Agustus 2015. Sekitar pukul 13.30, sebanyak 30 orang yang mengenakan atribut FBR menyerang tukang parkir di Pasar Gembrong.

Keributan diduga karena tukang parkir menggunakan atribut organisasi Pemuda Pancasila. Akibat tawuran ini, dua warga terluka terkena sayatan senjata tajam dan terinjak massa. Sebagian korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Demi memaksimalkan potensi pendapatan dari parkir, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku siap bergesekan dengan ormas. Cara Ahok ialah menggaji petugas parkir di lapangan dua kali upah minimum provinsi dan memasang mesin terminal parkir. “Menggaji petugas parkir dua kali itu sama saja saya bertindak sebagai kepala preman baru,” kata Ahok.

DELA FAHRIANA H

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya