TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang mengaku sebagai kepala preman baru di Jakarta, mendapat tanggapan dari Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Lutfi Hakim. Melalui pesan pendek kepada Tempo, kemarin, Lutfi mengirim pesan sindiran yang ia tujukan kepada Ahok, panggilan Basuki.
Kerusuhan yang terjadi di Pasar Gembrong, Sabtu, 8 Agustus 2015, yang ditengarai dilakukan anggota Forum Betawi Rempug membuat Ahok mengeluarkan pernyataan bahwa dia akan memberantas ormas yang menguasai lahan parkir dan menyebut dirinya “kepala preman”.
Lutfi mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan pernyataan Ahok itu. Menurut dia, saat ini tidak ada organisasi masyarakat yang menjadi preman dan menguasai lahan parkir di Jakarta. Pernyataan Ahok, kata dia, terlalu naif bila ingin memberantas ormas-ormas di Jakarta.
Lutfi lantas membuat pesan sindiran untuk Ahok dalam sebuah cerita pendek yang ia beri judul Kisah Kepala Preman. Berikut ini isi pesan dari Lutfi.
Kisah Kepala Preman
Mamat sedang serius menggosok batu akik sambil selonjoran di bale bambu. Udin datang langsung duduk di sampingnya dan berkata, "Mat, loedah denger belum, kalo Ahok ngaku-ngaku kepala preman yang baru?"
Mamat seketika menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke arah Udin. "Lom denger, emang kenapa, Din?" tanya Mamat. Udin menjawab, "Gak kenapa-napa sih, cuma mau tahu tanggapan loeaja!"
"Setahu guekalo preman itu tatoan, lha emang Ahok tatoan? Kalo preman biasanya mulutnya gak bawel dan comel. Biasanya juga preman....... Sebaiknya dia ngaku koruptor aja, supaya pengusutan kasus RS Sumber Waras dan temuan BPK lainnya bisa berjalan sesuai ayat-ayat konstituti," kata Mamat menutup pembicaraan.