Penyerapan Anggaran Jakarta Rendah, Ahok: Pada Takut Korupsi

Reporter

Jumat, 28 Agustus 2015 05:19 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 29 Juli 2015. Ahok diperiksa sebagai kasus dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS). TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengetahui lembaganya rentan korupsi anggaran. Ahok mengatakan masalah penyerapan anggaran juga berimbas pada perlambatan ekonomi nasional.

"Jadi, saya bilang, kenapa ekonomi melemah? Karena pada takut korupsi, bukan takut belanja. Mau ngatur-ngatur untuk curinya bingung," ujar Ahok pada Rapat Pengarahan Gubernur atas Instruksi Presiden RI terhadap Penyerapan Anggaran, Kamis, 27 Agustus 2015, di Balai Kota.

Ahok mengatakan, di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI, masih ada upaya untuk memainkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015. "Saya bukan suudzon, kita bicara jujur. Alat berat, mesin, truk rata-rata ada di e-catalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Kamu tinggal beli, kenapa belum beli juga?" kata Ahok.

"Ini mulai jalan, nih, dari 2012 kita masuk, 2013 dikerjain. Tahun 2014, saya minta e-budgeting ditolak, sampai akhir saya kumpulin. Tahun 2015, saya paksa e-budgeting, tapi harga satuannya belum e-budgeting," tutur Ahok.

Menurut Ahok, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) enggan membeli dan lebih memilih sewa agar bisa mengambil keuntungan dari biaya sewa. "Kalau beli sendiri, bagaimana korupsinya? Nyolong solar bisa di-tracking, nyolong jam enggak bisa, ini Jakarta," ucap Ahok.

Ahok menjelaskan, jika memilih sewa, terdapat celah untuk memainkan anggaran. "Jadi kalau nyewa sama orang bisa main, kan. Kamu kontrak sekian, minta 10 persen sama saya, saya jadi suudzon, gitu lho. Jadi alasannya apa?" kata Ahok.

Dia juga menduga bahwa lambatnya penyerapan anggaran DKI Jakarta merupakan upaya melengserkan dirinya. "Lalu kedua, ini politik. Kapan, nih, gubernur brengsek ini keluar dari Jakarta supaya bisa pesta pora lagi?" ujar Ahok.

Ahok menyerahkan proses hukum kepada lembaga berwenang, seperti Badan Pemeriksa Keuangan, kepolisian, dan kejaksaan, untuk menangani korupsi di lembaganya. "Voor aja dulu. Aku mah sabar aja, nanti kupenggal," tutur Ahok.

Pemerintah Provinsi DKI menjadi salah satu pemerintah daerah yang serapan anggarannya terendah. Hingga medio 2015, serapan anggaran DKI baru 19,4 persen dari total APBD Rp 69,28 triliun. Senin, 24 Agustus 2015, di Istana Bogor, Jokowi meminta agar semua jajarannya mempercepat penyerapan anggaran.

NIBRAS NADA NAILUFAR

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

18 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

22 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

28 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya