TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Nursyahbani Katjasungkana ternyata tak hanya lihai 'bertanding' di gedung pengadilan. Perempuan kelahiran 7 April 1955 ini berani menghadapi perampok yang sedang bergelut dengan sopir taksi. Bahkan, menyelamatkan korbannya.
Kisah bermula dari Selasa sore, 1 September 2015, sekitar pukul 18.30 WIB. Nursyahbani dalam perjalanan pulang menggunakan taksi Blue Bird. Ketika melintasi Masjid At-Tin, dekat pintu 3 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), ia mendengar jeritan minta tolong dari sebuah taksi Blue Bird di depannya yang berhenti.
Nursyahbani awalnya mengira perkelahian itu adalah pertengkaran antara suami dengan istri, karena hanya melihat sekilas. Namun, saat mobil taksi melewati taksi tersebut, Nursyahbani terkejut karena melihat sopir taksi itu ternyata sedang berkelahi dengan lelaki berbaju kuning di dalam mobil.
"Saya langsung suruh sopir saya berhenti, saya bilang 'Eh kenapa tuh temanmu?'" ujar Nursyahbani, saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 September 2015.
Saat Nursyahbani dan sopir taksinya menghentikan mobil, perkelahian antara perampok dan sopir taksi lain itu berlanjut di luar mobil. Ia melihat sopir taksi itu terus melawan perampok yang memitingnya.
Tanpa takut, Nursyahbani menghampiri kedua lelaki yang sedang bergelut itu. Ia berupaya melerai perampok dan sopir taksi yang sedang terlibat baku hantam. Agar tak ikut dianiaya, Nursyahbani juga memanggil orang-orang di sekitar kejadian. Perempuan yang juga dikenal sebagai aktivis ini membekuk si perampok. Lalu ia meminta orang-orang untuk menelepon polisi.