Kembali Datangi Polisi, Ayah Akseyna UI: Ada Titik Terang

Reporter

Sabtu, 12 September 2015 21:21 WIB

Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Enam bulan berlalu kasus kematin Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia, belum juga terungkap. Kolonel Sus Mardoto, orang tua Akseyna, terbang ke Depok, untuk menanyakan langsung perkembangan misteri kematian anaknya.

Mardoto datang ke Depok dua kali, Rabu kemarin dan Sabtu ini. Mardoto mendatangi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho, untuk menanyai perkembangan pengungkapan pembunuhan anaknya. "Saya diskusi terkait info-info yang berkembang tentang kasus ini Rabu kemarin. Mengapa belum terungkap," kata Mardoto, Sabtu, 12 September 2015.

Dari diskusi itu, kata Mardoto, memang dikatakan ada titik terang terhadap misteri pembunuhan anaknya. Polisi masih bekerja serius untuk mengungkap pembunuhan anaknya. "Yang jelas saya dapat kepastian bahwa polisi tetap bekerja serius melakukan penyidikan kasus anak saya. Itu hasil pertemuan kami kemarin," ucapnya.

Mardoto mengaku geregetan dengan perkembangan pengungkapan kasus anaknya. Untu itu Mardoto langsung datang dan menanyakan kepada penyidik perkembangan pengungkapan ini. "Intinya saya mempertanyakan perkembangan proses penyidikan ini. Sejauh mana polisi sudah bertindak," ucapnya.

Akseyna ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga UI, 26 Maret lalu. Saat ditemukan tubuh Akseyna penuh luka lebam dan mesih menggendong tas berisi batu, yang diduga untuk menenggelamkannya.

Polisi menduga Akseyna dibunuh. Dugaan pembunuhan ini diperkuat dengan analisis tulisan secarik kertas yang ada di kamar Ace, yang ditulis dua orang. Selain itu, ada sobekan di sepatunya yang diduga rusak karena dia diseret pelaku menuju Danau Kenanga, tempat Ace ditemukan mengambang.

Seperti diketahui, Akseyna masuk UI mendapatkan undangan lewat jalur prestasi akademik Olimpiade. Akseyna pernah mendapatkan medali perunggu Olimpiade Saint Nasional (OSN) SMA Tahun 2012 di Jakarta. Tahun 2011 sewaktu pertama ikut OSN yang di Manado belum dapat medali.

Menurut Mardoto, Akseyna senang mendapatkan undangan itu, makanya dijalani kuliah masuk UI jurusan Biologi ini sesuai bidang prestasinya di OSN. Aksena, kata Mardoto lagi, memutuskan sendiri menerima undangan UI itu. "Kami pun merestui atas pilihan Ace menempuh kuliah di UI. Tapi, tidak menyangka harus berakhir di tempat kuliah yang dia senangi," ucapnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

1 jam lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

5 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

Polisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, Korban Tewas Dapat Santunan

9 jam lalu

Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, Korban Tewas Dapat Santunan

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pemerintah akan menanggung biaya rumah sakit dan memberikan santunan kepada korban tewas serta luka berat kecelakaan maut rombongan siswa SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

3 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

4 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

5 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya