Gubernur DKI Jakarta, Ahok (kiri), bersama ketua Yayasan Tahir Foundation, Dato Sri Dr Tahir, menaiki bus tingkat baru di silang Monas, Jakarta, 10 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan ada seratus bus tingkat gratis yang berkeliling di jalanan Ibu Kota. Bus itu dioperasikan sebagai moda transportasi wisata. Jika armada bus tingkat melimpah, wisatawan tak perlu menunggu lama untuk menumpang bus.
Namun, kata Ahok--sapaan Basuki, ia tak bisa memenuhi jumlah bus tersebut dalam waktu dekat. Sebab, banyak aturan yang harus dipenuhi agar bus bisa beroperasi di Ibu Kota. "Harus ikuti aturan Kementerian Perhubungan soal ukuran chasis dan macam-macamnya," kata Ahok di Lapangan Monas, Minggu, 27 September 2015.
Ahok menjelaskan, sebenarnya jumlah bus tingkat juga bisa dipenuhi dari hibah perusahaan sehingga tak melulu dibeli pemerintah DKI. Sayangnya, bus hibah tak lolos spesifikasi yang diterapkan Kementerian Perhubungan.
Ia mencontohkan lima bus tingkat dari Tahir Foundation merek Mercedes Benz yang hingga kini belum bisa beroperasi karena terganjal izin dari Kementerian Perhubungan. Kementerian belum memberikan izin karena bobot kendaraan tak sesuai peraturan yang berlaku. "Bus Mercedes Benz enggak boleh jalan, tapi bus merek Weichai atau Ahok bisa masuk," ujarnya geram.
Namun ada juga bus tingkat dari hibah perusahaan yang kini sudah beroperasi. Salah satunya merupakan sumbangan Coca-Cola. Perusahaan minuman ringan itu menghibahkan satu unit bus tingkat merek MAN buatan Jerman. Bus berkelir merah itu kini bisa dijumpai di sepanjang Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Medan Merdeka.