Sutiyoso Bentuk Tim Kerja Bahas Usulan Kenaikan Tarif Angkutan
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 09:34 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso membentuk sebuah tim kerja untuk membahas kenaikan tarif angkutan yang diusulkan oleh organisasi angkutan darat (Organda) DKI. Disamping akan membahas usulan dan saran organda mengenai kenaikan tarif tersebut tim kerja itu juga akan membahas mengenai subsidi bahan bakar minyak (BBM), masalah bus Hyundai dan bea masuk. Hal ini diungkapakan ketua Organda DKI Aip Syaifuddin seusai mengajukan usulan tersebut pada Sutiyoso dikantornya, Balaikota DKI, Selasa (9/4). “Tim kerja ini terdiri dari unsur Pemda DKI dengan dinas perhubungan selaku koordinator dan ketua dan stakeholder dari YLKI, organda, dan instansi lain,” kata Aip. Kendati begitu dia belum bisa memastikan dari mana datangnya usulan kenaikan tarif itu. “Apakah aspirasi dari awak angkutan umum seperti pengemudi dan kondektur bus? Itu yang akan kita survei dan selidiki sehingga dengan demikian tidak dari organda saja tetapi juga dari stakeholder yang lain, supaya transparan dan jelas, sehingga tidak merugikan masyarakat,” Aip menerangkan. “Memang desakan ada, keinginan ada, untuk itu kita laksanakan dan bahas dalam tim kerja yang waktunya tidak akan terlalu lama. Mudah-mudahan dalam bulan ini selesai sehingga bulan depan bisa diputuskan,” lanjutnya. Namun, Aip tidak mengungkapkan secara pasti berapa persentasi kenaikan tarif angkutan yang diusulakan oleh organda tersebut. “Kita belum bicara mengenai angka, karena tim kerja ini yang akan membahasnya,” katanya. Dalam pertemuan antara Gubernur DKI dan organda tersebut, Sutiyoso didampingi kepala dinas perhubungan DKI Rustam Efendy dan Ketua DPP Organda Dandan Irawan Sarpingi. (Dimas Adityo-Tempo News Room)
Berita terkait
Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
2 menit lalu
Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak