Dewan Pengupahan Tunda Penetapan UMP Jakarta  

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 16:39 WIB

Buruh melakukan aksi teaterikas saat berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, 28 Oktober 2015. Dalam aksinya buruh menolak Rancangan Peraturan Pemerintah Pengupahan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pengupahan DKI Jakarta memutuskan menunda rapat penetapan upah minimum provinsi sampai Kamis besok. Alasannya, mereka meminta waktu untuk mempelajari Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 yang baru terbit.

Ketua Dewan Pengupahan Priyono mengatakan seluruh anggota Dewan perlu mempelajari peraturan tentang pengupahan itu agar tak keliru dalam menetapkan UMP 2016. "Kami baru dapat salinan peraturannya tadi pagi," katanya di Balai Kota, Rabu, 28 Oktober 2015.

Priyono mengatakan Dewan Pengupahan belum menentukan penetapan UMP berdasarkan formula lama atau rumus baru mengacu pada PP yang menghapus kebutuhan layak hidup (KHL). "Besok kami putuskan," ucapnya.

Anggota Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha Sarman Simanjorang juga bersepakat menunda penetapan UMP sampai besok karena terbitnya PP 78. "Kami butuh dasar hukum yang kuat," tuturnya.

Meski begitu, ia ingin memakai rumus lama, yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dalam menentukan UMP 2016. Soalnya, Dewan sudah menetapkan KHL sebesar Rp 2.980.204 berdasarkan empat kali survei sepanjang Juni-Oktober.

Alasan lainnya, masih banyak buruh yang menolak PP 78. Selain itu, ujar Sarman, rumus menetapkan UMP dalam PP 78 tak jauh berbeda dengan formula yang lama. "Tak ada yang beda," ucapnya, Selasa, 27 Oktober 2015.

Dalam aturan baru itu, kata dia, rumus menentukan UMP adalah besaran UMP sekarang ditambah UMP sekarang dikalikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Adapun rumus lama adalah KHL ditambah produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya