Cara Praktis Ahok Menghabiskan Anggaran  

Reporter

Editor

Bagja

Kamis, 29 Oktober 2015 07:00 WIB

Suasana di sekitar Taman Pemakaman Umum (TPU) di Menteng Pulo, Jakarta Selatan, 9 Oktober 2015. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga memprediksi DKI Jakarta akan mengalami krisis lahan makam pada 2017, dikarenakan kini hanya ada lahan untuk makam seluas 50 hektare sementara kebutuhan lahan makam sekitar 31,5 hektare per tahun. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprioritaskan pembelian lahan untuk meningkatkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015. Opsi ini dipilih lantaran membutuhkan waktu yang lebih singkat ketimbang membangun infrastruktur. “Kalau mau lelang lagi, tak keburu,” katanya di Balai Kota pada Rabu, 28 Oktober 2015.

Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri sudah mengembalikan evaluasi anggaran perubahan yang diajukan pemerintah DKI. Total anggaran perubahannya Rp 65,3 triliun, berkurang Rp 3,98 triliun dari APBD 2015.

Basuki alias Ahok menjelaskan, selisih nilai itu disebabkan menurunnya target pendapatan dan dana bagi hasil dari pemerintah pusat. Akibatnya, pemerintah DKI menyesuaikan nilai belanja langsung dan tidak langsung.

Caranya, kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono, pemerintah menghemat beberapa pos pengeluaran. Nilai belanja pegawai berkurang Rp 1,9 triliun dari Rp 18,5 triliun. Sebab, penyerapan tunjangan kinerja dinamis hanya 80 persen. “Kami alihkan ke sektor produktif,” ujar Heru.

Basuki meminta Badan mencoret kegiatan pembangunan infrastruktur yang tahap lelangnya baru dimulai pada triwulan terakhir. Contoh kegiatan yang yang dicoret dan dialihkan ke anggaran tahun berikutnya adalah rehabilitasi gedung sekolah dan pembangunan tanggul raksasa tipe A.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Tuty Kusumawati mengatakan dua kegiatan itu dicoret karena persiapannya belum selesai. Pembangunan sekolah ditunda lantaran penyusunan harga satuannya belum sesuai standar yang ditetapkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Khusus pembangunan tanggul, Tuty belum bisa memastikan programnya bakal tercantum dalam anggaran tahun depan. Gambar kerja detail atau detail engineering design yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane belum selesai. Proyek itu bernilai Rp 1,3 triliun.

Ketimbang membangun tanggul, Tuty mengatakan, Dinas Tata Air akan berkonsentrasi menambal tanggul yang sudah dibangun di pantai utara Jakarta. “Penambalan juga bisa lebih cepat selesai,” tuturnya.

LINDA HAIRANI


Artikel Menarik:
Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik
Mourinho Terseruduk Kambing Hitamnya Sendiri



Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya