Pecahan pintu kaca dikumpulkan pleh kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan di lokasi penembakan kantor pelatihan Gojek di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, 1 November 2015. Penembakan yang dilakukan oleh dua orang tak dikenal tersebut mengenai pintu kaca kantor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Krishna Murti mengatakan penembakan yang terjadi di kantor pelatihan Go-Jek murni usaha teror. "Memecahkan kaca itu usaha teror," kata Krishna saat ditemui lokasi kejadian pada Minggu, 1 November 2015.
Menurut keterangan Krishna, senjata yang digunakan merupakan senjata rakitan tapi dipastikan bukan berasal dari senjata api. "Beda pelurunya," ujarnya.
Krishna menambahkan, peluru tersebut ketika ditembakkan tidak tembus ke dalam melainkan terpental keluar, "Tidak ditemukan proyektil, peluru yang ditemukan lebih mirip anak peluru."
Dalam mengungkap kasus teror terhadap Go-Jek, Polda Metro Jaya ikut mem-back up Kepolisian Metro Jakarta Selatan. Pihak kepolisian masih mendalami motif usaha teror terhadap Go-Jek tersebut.
Kantor Pelatihan Go-Jek yang terletak di daerah Kemang Selatan 8, RT 07 RW 02, Kelurahan Bangka, ditembak orang tak dikenal pada Minggu siang, sekitar pukul 10.30. Kronologi kejadiannya bermula saat ada dua orang pengendara sepeda motor Honda Beat putih strip hijau berhenti di depan kantor Go-Jek tersebut.
Saat didekati pihak keamanan, dua orang yang mengenakan helm full face tersebut langsung menembakkan senjata ke arah gedung tersebut, hingga kaca pintu depan kantor tersebut pecah. Kedua orang tersebut melarikan diri ke arah Jalan Kemang Raya.