Kendaraan bermotor menerobos genangan air di jalan protokol Sudirman, Jakarta (19/4). Drainase yang buruk salah satu penyebab banjir terjadi. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah memerintahkan para kepala suku dinas perhubungan di Jakarta untuk mengidentifikasi titik-titik yang rawan banjir.
"Melalui identifikasi titik-titik tersebut, kami akan pertebal jalan agar tidak terjadi genangan," ujarnya saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 3 November 2015.
Andri berujar, ia telah melaporkan beberapa titik yang teridentifikasi terjadi genangan air. Menurut dia, kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan nihil genangan air. Sementara itu, genangan air di Jakarta Utara terjadi di Jalan Suprapto, Jalan Tubagus Angke, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, dan Kapuk.
"Jakarta Timur di simpang Pramuka. Kalau Jakarta Pusat cuma ada genangan air di Galur. Tapi kami tidak menutup kemungkinan adanya genangan lain, mudah-mudahan enggak ada," ujarnya sembari menunjukkan pesan pendeknya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di telepon selulernya.
Selain mengidentifikasi titik-titik yang rawan digenangi air, Andri memerintahkan stafnya untuk mengecek traffic light yang terdapat di seluruh Jakarta. "Jangan sampai nanti anggota enggak ada, traffic light mati, banjir pula. Hasilnya, alhamdulillah belum ada (yang rusak) dan jangan menunggu rusak juga," tuturnya.
Andri berujar, saat ini masih sangat sedikit genangan air yang timbul akibat musim hujan yang mulai tiba. Saluran-saluran air yang sudah dikeruk Dinas PU Air sangat membantu. "Tapi intensitas hujan juga belum besar, yang terpenting, kami sudah antisipasi."
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.