Siswa SMP 104 Jakarta Cabuti Iklan Rokok di Sekitar Sekolah
Editor
Untung Widyanto koran
Kamis, 5 November 2015 16:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pelajar SMP Negeri 104 Jakarta mencabut banner dan spanduk iklan rokok di sekitar sekolah di Jalan Mampang Prapatan 13, Jakarta Selatan.
"Kami tak mau teman-teman kami merokok. Rokok kan enggak sehat, kenapa diiklankan?" kata Hilda Amelia, siswi kelas IX SMP Negeri 104, saat mengikuti kegiatan itu pada Kamis, 5 November 2015.
Kebanyakan siswa, yang terdiri atas kelas VIII, memulai kegiatan dengan mendatangi warung-warung di sekitar lingkungan sekolah. Setelah meminta izin pemilik warung, mereka kemudian mencabut spanduk-spanduk tersebut.
"Ada lima spanduk yang dicabut adik-adik. Mereka ini tergabung dalam komunitas Smoke Free Agents sekolah mereka," kata Tyas, salah satu anggota Smoke Free Agents, yang mempelopori kegiatan ini di sekolah.
Setelah mencabut, para siswa memasang spanduk baru bertulisan "Jangan Menjual Rokok pada Anak". "Kami sudah diberi tahu sebelumnya kalau spanduk ini akan dicabut. Saya sih enggak masalah, anak-anak saya juga sudah ngingetin saya kalau rokok itu racun," ucap Yono, pemilik warung.
Program ini didasari serbuan iklan rokok pada anak-anak. Hasil monitoring yang dilakukan Lentera Anak Indonesia, Yayasan Pengembangan Media Anak, dan Smoke Free Agents menunjukan pemasangan iklan rokok di warung-warung dan minimarket di sekitar sekolah mencapai 85 persen dari 360 sekolah di lima kota di Indonesia.
"Perokok banyak yang memulainya sejak usia sekolah, terlebih saat SMP, saat mereka mencari jati diri," kata Tyas. Iklan rokok, menurut dia, merupakan salah satu sarana yang membuat mereka memulai menjadi perokok.
Spanduk pengganti yang mereka pasangkan bertulisan "Pagi Hari Ayam Berkokok, Berkokoknye Sambil Berayun, Janganlah Kami Merokok, Karena Rokok itu adalah Racun". Di bawah tulisan tersebut terdapat hashtag #tolakjaditarget.
EGI ADYATAMA