Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengikuti apel bersama di Lapangan Mako Marinir Cilandak, Jakarta, Senin 19 Januari 2015. Ahok terlihat didampingi petinggi TNI dan POLRI. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, bersama beberapa anak buahnya, siang tadi mendatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota. Pertemuan tertutup tersebut berisi diskusi ihwal kisruh masalah sampah di Bantargebang.
“Sampah yang dibiarkan menumpuk akan mengganggu ketertiban umum. Karena itu, kami berdiskusi dengan Pak Gubernur dan bertanya apa yang dapat dilakukan Polda dalam rangka mendukung terjaminnya ketertiban publik ini,” tuturnya seusai pertemuan di Balai Kota, Jumat, 6 November 2015.
Tito mengungkapkan, salah satu yang didiskusikan adalah mekanisme pengelolaan sampah. Dia berujar, ada beberapa temuan dari Gubernur, termasuk temuan BPK yang nantinya akan ditindaklanjuti. “Nanti akan kami bentuk tim dari jajaran reserse untuk mengungkap apakah ada penyimpangan dalam pengelolaan sampah ini,” katanya.
Tito melanjutkan, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal ini, kata dia, merupakan upaya dan jaminan agar arus sampah dapat berjalan dengan lancar.
Soal penghadangan truk sampah milik pemerintah DKI, Tito mengatakan masih akan menyelidiki lebih lanjut hal ini. “Kami akan lihat siapa yang berada di belakang penghadangan, apakah betul murni dari masyarakat atau dari kelompok-kelompok tertentu ataukah memang.aksi premanisme,” ucapnya.
Sebelumnya, truk-truk sampah Jakarta milik pemerintah DKI dihadang puluhan warga yang melintasi Cileungsi, jalan akses menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Penghadangan tersebut diawali oleh terjadinya kisruh dalam pengelolaan TPST Bantargebang. Menurut Ahok, PT Godang Tua Jaya telah melakukan wanprestasi karena belum membangun sarana dan prasarana baru, seperti pembangunan gasifikasi.