TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta setahun yang lalu, rutinitas hariannya seperti ini: tiba di Balai Kota sekitar pukul 07.30 dan pulang pukul 21.00. Tujuh hari dalam sepekan, karena Sabtu dan Ahad kadang-kadang dia masih ke kantor atau menghadiri pelbagai undangan.

Selama setahun itu, hanya sekali Ahok sakit, yakni dirawat sepekan pada Maret lalu karena terkena demam berdarah. Staminanya itu rupanya ditopang minuman sederhana: minum jus buah setiap kali sarapan dan makan siang. “Buahnya bebas, bisa apa saja,” katanya kemarin.

Ahok—begitu sapaan Basuki—menuturkan, setelah bangun pukul 05.00, ia berolahraga selama sekitar 30 menit. Senam jantung, sit-up, push-up, dan squat jump. Dengan olahraga dan jus buah itu, Ahok tak punya pantangan terhadap makanan. Sewaktu Tempo makan malam pada Ramadan lalu, ia menyantap semua menu yang ada di meja.

Setiap pagi, setiap kali menginjakkan kaki di Balai Kota, biasanya Ahok menemui penduduk yang sudah menunggunya. Mereka mengadukan berbagai hal, dari sengketa lahan hingga tunggakan biaya sekolah. Aduan lainnya adalah pertanyaan ihwal status kepegawaian sampai keluhan penggusuran. Setelah itu, ia bekerja di ruangannya dan dua kali memberikan pernyataan kepada media.

Pola hidup itu ia kampanyekan kepada warga Ibu Kota. Jakarta yang macet dan sibuk membuat warganya tak punya waktu berolahraga dan menghabiskan lebih banyak waktu di kantor dan jalan. Jika punya waktu, orang Jakarta lebih senang nongkrong di kafe dan menyantap kudapan manis. Pola hidup seperti itu, kata Ahok, adalah “kombinasi ampuh” yang membuat orang Jakarta gampang sakit.

Olahraga dan pola hidup sehat adalah jawaban agar tak mudah sakit. Soalnya, karena kesibukan dan kemacetan itu, warga Jakarta harus mengambil waktu istirahat agar bisa berolahraga. Ia sendiri pernah terlalu capek berkegiatan sebagai gubernur. “Kalau terlalu capek, ya tidur saja,” ucapnya.

Selain jus, Ahok fanatik mengkonsumsi obat-obatan herbal. Menurut dia, kandungan obat herbal yang dimasak di rumah lebih berkhasiat dibanding obat kimia yang bisa dibeli di apotek. Obat herbal berupa air rebusan akar-akaran merupakan salah satu favoritnya.

Menurut Ahok, efek minuman herbal memang tak bisa dirasakan dalam waktu singkat. Ia yakin obat-obatan herbal merupakan salah satu faktor yang membuat kakek dan neneknya tetap bugar di usia 89 tahun.

LINDA HAIRANI