Ahok Temukan Banyak Anggaran Ngaco di Dinas Pendidikan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 20 November 2015 11:20 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2015. Ahok diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS untuk tersangka Alex Usman dan Zaenal Soleman. TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah sibuk-sibuknya mencermati anggaran yang diajukan bawahannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016. Setelah memeriksa anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang dinilai banyak markup, Ahok baru selesai memeriksa anggaran Dinas Pendidikan.

"Rapat kemarin juga sama, di Dinas Pendidikan juga banyak yang enggak perlu. Udah gua coretin tuh, ngaco juga itu," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Jumat, 20 November 2015.

Ahok berujar, dalam rencana anggaran untuk kegiatan-kegiatan pendidikan, banyak honor yang “dimainkan” jajaran Dinas Pendidikan. "Yang masalah itu kegiatan-kegiatan yang honornya dimainin," ucapnya.

Ahok mencontohkan, seorang yang hanya dipekerjakan untuk mengoperasikan alat scanner selama empat hari menerima honor Rp 12 juta. "Pakai nama apa tenaga programmer? Padahal itu cuma buat scanner. Anak saya yang 9 tahun juga bisa melakukan itu. Terus bayarnya satuan Rp 400 ribu dikali jumlah hari dikali jumlah lokasi, sebelas lokasi. Gila!" tutur Ahok.

Menurut dia, ada juga tenaga yang dibayar hingga puluhan juta rupiah dalam sepekan. "Ada yang kerja enam hari dibayar Rp 57 juta. Terus begitu saya tekan angka kayak gitu, tipuan matematikanya, dia jawabnya, 'Oh, iya, Pak, salah, Pak.' Terus saya tanya, ‘Berarti tahun lalu juga sama dong ada juga?’ Dia jawab, 'Tahun lalu sudah enggak kita pakai, Pak.' Ya, sudah, santunlah jawabnya," ucap Ahok.

Selain itu, ujar Ahok, dalam kegiatan pelatihan juga banyak terdapat permainan penunjukan langsung yang dilakukan anak buahnya. "Misalnya ngajar orang bahasa Inggris, yang diundang 20 orang dengan dana di bawah Rp 200 juta. Tapi banyak sekali kegiatan lain yang angkanya sama, di bawah Rp 200 juta. Nah, makanya kayak-kayak gini mesti kita teliti," tutur Ahok.

Menurut Ahok, anggaran pendidikan seharusnya digunakan untuk memperbaiki gedung dan fasilitas pendidikan yang rusak. "Perbaikan (sekolah) enggak masalah. Perbaikan saya minta digelondongin (pakai e-catalog). Saya enggak mau kontraktor abal-abal yang renovasi cuma Rp 1-2 miliar. Saya mau gabungin. Nanti yang masuk adalah BUMN. Sekali lelang, puluhan miliar, ratusan miliar bila perlu. Kalau dipecah sampai ratusan pemborong, itu satu orang pakai lima-sepuluh perusahaan. Jadi kacau-balau kayak kemarin," kata Ahok.

Ahok pun menegaskan akan segera membersihkan jajaran SKPD dari orang-orang yang mencoba “memainkan” anggaran. "Ini yang harus dibersihkan. Saya yakin, kalau ini bisa dibersihkan walaupun belum sempurna, anggaran akan makin baik pada 2016- 2017," ucapnya.

Ahok tidak mempermasalahkan rendahnya serapan anggaran, asalkan anggaran tersebut benar-benar digunakan untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta. "Saya yakin orang Jakarta merasa Jakarta lebih baik. Walaupun penyerapan anggaran lebih sedikit, sungai-sungai semua dikeruk, disapu bersih. Kenapa? Karena dulu di dalamnya tidak kerja dengan benar. Lebih banyak uang ongkos ini, ongkos itu, beli komputer. Ujung-ujungnya buat orang, bukan belanja yang sesungguhnya. Dia bilang belanja langsung, tapi di dalamnya masih ada honor-honor," ujar Ahok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI







Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

9 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

13 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya