Rapat Sampah Jakarta, DPRD Gebrak Meja karena Ahok Tak Datang

Reporter

Selasa, 24 November 2015 12:18 WIB

Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi bertemu dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di gedung parlemen Bekasi pada Rabu, 18 November 2015. Keduanya bersua untuk membahas persoalan pengelolaan sampah Jakarta yang tengah disorot akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Kebersihan DIK Jakarta Isnawa Adji mengatakan pertemuan yang berlangsung tiga jam itu sempat memanas. Sejumlah anggota DPRD Kota Bekasi sempat emosi karena bukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang datang menjelaskan duduk persoalan sampah Jakarta, melainkan Dinas Kebersihan.

Suasana bertambah tegang karena beberapa anggota Komisi A DPRD menggebrak meja. "Mereka bahkan ada yang sempat gebrak meja karena tidak puas," ucap Isnawa, Jumat pekan lalu.

SIMAK: Kisruh Sampah Jakarta, Ini Perjanjian Pemerintah-Pengelola

Mendapat perlakuan seperti itu dari Dewan, Isnawa tak terima. Ia balik mengancam. "Saya bilang saja, kalau begini, kita batalkan saja pertemuan ini," ujarnya kepada anggota DPRD. "Mereka akhirnya diam juga setelah saya bilang gitu."



Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata membenarkan ada anggota Dewan yang menggebrak meja. "Memang ada teman-teman yang kecewa karena Ahok tidak jadi datang," tuturnya.

Selain karena Ahok tak datang, DPRD kecewa lantaran tidak puas dengan jawaban Dinas Kebersihan tentang persoalan sampah Jakarta. Dinas, kata Ariyanto, tidak bisa menjelaskan duduk perkara pelanggaran-pelanggaran Jakarta yang Dewan sebutkan.

SIMAK: Ahok Putus Kontrak Pengelola Sampah Jakarta, Lalu Swakelola

Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melanggar perjanjian kerja sama antara Jakarta dan Bekasi soal pengelolaan sampah. Ia berujar, ada 15 hal yang dilanggar Pemprov DKI. Soal rute keliru dan jam operasional, misalnya.



Ariyanto menuturkan truk sampah Jakarta kerap melintasi rute salah dan di luar jam operasional yang ditentukan. Selain itu, standar truk bermasalah. "Banyak truk yang masih meneteskan air lindi. Dan itu mengeluarkan bau busuk," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera ini. Karena itu, ia berkukuh akan memanggil Ahok.

SIMAK: Kisruh Sampah Jakarta, Siapa Saja Aktor-aktornya?

Ahok menolak kemauan Dewan itu. “Mau manggil saya? Siapa lu?” kata Ahok. Menurut dia, DPRD mesti belajar ilmu tata negara jika mau memanggilnya. Soalnya, belum pernah ada anggota DPRD daerah tingkat II seperti Kota Bekasi memanggil gubernur, apalagi dari wilayah lain.

Ariyanto menjelaskan, DPRD Kota Bekasi bisa memanggil Ahok karena ini perjanjian kerja sama antar-pemerintah daerah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007. "Sehingga tidak ada perbedaan antara Bekasi dan Jakarta. Kalau secara hierarki, memang tidak boleh. Ini kan bicara kerja sama."

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

2 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya