Terapi Warsito Terbukti Membunuh Kanker, Tapi...

Reporter

Editor

Bagja

Minggu, 13 Desember 2015 21:31 WIB

Ilustrasi kanker payudara. (dailymail)

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan doktor teknik elektro lulusan Shizouka University, Jepang, Warsito P. Taruno menuai kontroversi. Kementerian Kesehatan meminta Warsito tak meneruskan praktek terapi kanker karena klinik-kliniknya belum berizin.

Tak sedikit para dokter juga yang nyinyir pada upaya Warsito, karena tahap-tahapnya belum memenuhi kaidah pengobatan. Klaim melalui pesan berantai terapi Warsito bisa menyembuhkan kanker stadium III dianggap terlalu berlebihan kendati Warsito sudah membuktikan saat mengobati kakaknya yang terkena kanker payudara dengan bra yang dialiri listrik. Pemerintah Kota Tangerang juga siap bertindak dengan perintah Kementerian Kesehatan mengawasi kliniknya itu.

Koran Tempo edisi 14 Desember 2015 menurunkan artikel seputar kontroversi dan larangan itu. Warsito mengaku sudah mengurus izin selama dua tahun dan menjalin nota kesepakatan dengan Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Kesehatan. “Tapi diombang-ambing terus,” katanya. Ia kini patuh dan sudah menurunkan papan nama di klinik-kliniknya.

Artikel itu memuat kesaksian juga hasil penelitian seorang dokter spesialis bedah kepala Universitas Airlangga Surabaya. Dia khusus meneliti medan listrik voltase rendah ciptaan Warsito dalam disertasi doktornya.

Selanjutnya: Dokter Sahudi Salim...

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya