Digusur, Warga Zeni Mampang Ancam Bongkar Makam Kalibata

Reporter

Sabtu, 19 Desember 2015 07:18 WIB

Warga perumahan Zeni berunjuk rasa menolak pengosongan paksa rumah mereka oleh Kodam Jaya di Mampang, Jakarta 16 Desember 2015. TEMPO/ARIEF HIDAYAT

TEMPO.CO, Jakarta - Warga perumahan Zeni Mampang mengancam akan membongkar makam orang tuanya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Mereka akan melakukan penggalian makam jika Kodam Jaya tetap melakukan pengosongan paksa pada Sabtu, 19 Desember 2015.

"Apabila pasukan masuk, warga Zeni Mampang sudah siap untuk membongkar makam orang tua mereka yang dimakamkan di Kalibata," ujar Ketua aksi unjuk rasa Handoyo saat dihubungi Tempo, Jumat. Handoyo mengatakan ada sebanyak 10 makam yang akan digali sebagai bentuk protes mereka.

Handoyo mengatakan warga setempat sudah tidak ada jalan lain untuk menghentikan Kodam Jaya melakukan pengosongan paksa.

Sejak Rabu hingga Sabtu pagi, Handoyo dan penghuni perumahan memblokir jalan masuk ke kompleks perumahan itu. "Barikade tetap jalan ini merupakan langkah terakhir kami mencegah mereka mengosongkan rumah kami," ujar Handoyo.

Handoyo menceritakan situasi perumahan Zeni tetap siaga dan mencekam. "Kami siaga di beberapa lokasi yang mau dibuat parkir kendaraan truk, tempat itu kami yakini akan dijadikan lokasi pemindahan warga," katanya.

Keamanan lingkungan perumahan juga diperketat semenjak permintaan mereka ditolak Kodam Jaya. Portal diturunkan untuk mencegah warga asing masuk ke lingkungan perumahan.

"Dari kemarin kami sudah memperketat penjagaan, tidak akan ada warga asing yang bisa sembarangan masuk," ujar Handoyo.

Rumah yang akan disengketakan berada di RT 1-4 di RW 3. Sebanyak 70 rumah yang dihuni 117 warga perumahan Zeni Mampang terancam penggusuran. "Binatang saja akan marah jika rumahnya dirusak, apalagi manusia," ujar Handoyo.

Rabu lalu warga perumahan tersebut melakukan unjuk rasa menolak pengosongan paksa rumah mereka oleh Kodam Jaya. Rencananya mereka akan dipindahkan ke perumahan Benteng di daerah Cilodong.

"Kami enggak mau pindah ke perumahan di Cilodong karena itu tanah yayasan, nanti udah tinggal di sana disuruh pindah lagi," ujar salah seorang penghuni yang ikut berunjuk rasa. Mereka baru mau pindah jika memang hukum dan mendapat kejalasan, termasuk kepemilikan surat tanah di tempat berikutnya.

Dalam pemberitahuan disebutkan warga di Perumahan Zeni Mampang harus mengosongkan rumah tersebut paling lambat satu minggu setelah pemberitahuan itu diterima.

ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

18 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

27 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

29 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

38 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

40 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

42 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

42 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

42 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya