Bantargebang Ricuh Lagi, Mau Ditutup Koalisi Bekasi Bersih

Reporter

Senin, 21 Desember 2015 21:52 WIB

Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, BEKASI - Puluhan orang yang mengatasnamakan Koalisi Bekasi Bersih berdemo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, di Jalan Khairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur, Senin, 21 Desember 2015. Mereka menuntut agar DPRD mendesak pemerintah Jakarta untuk menutup Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Bantargebang.

"Semua pihak yang berwenang hanya mengumbar janji," kata seorang pendemo, Samsuri. Menurut dia, dengan ditutupnya TPST Bantargebang, maka persoalan di wilayah Bantargebang selesai. Ia mengatakan sejak 26 tahun lalu, warga Bantargebang belum merasakan perbaikan di semua lini, mulai dari kesehatan, pendidikan, bahkan lingkungan semakin tercemar sampah. "Anggota dewan jangan cuma ngomong saja,” kata dia.

Selain itu, Pemerintah DKI juga dianggap tak jelas mengenai pengelolaan di TPST Bantargebang. Adapun Pemerintah Kota Bekasi, setiap tahun hanya mengumbar janji akan perubahan. Menurut dia, semua lembaga saat ini sibuk berdebat, tanpa bertanya langsung kepada masyarakat terdampak.

“DKI tidak pernah serius menyelesaikan permasalahan, mendingan di tutup saja TPST Bantargebang,” kata dia. Menurut dia, rencana pemutusan kontrak secara sepihak oleh DKI Jakarta terhadap pengelola Bantargebang telah menunjukan kepada masyarakat bahwa pengelolaan sampah selama ini tidak benar.

Menurut dia, pemutusan kontrak itu sebagai strategi DKI seakan-akan menjadi pahlawan yang melindungi masyarakat agar pengelolaan di sana lebih baik. Menurut dia, akan lebih baik lagi jika tak ada TPST Bantargebang. “DKI sedang berupaya cuci tangan terhadap tanggung jawab yang seharusnya mereka tanggung,” kata dia. Karenanya ia mendukung rencana DPRD Bekasi membentuk panitia khusus Bantargebang


Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan persoalan di TPST belum selesai. Karena itu, komisinya mendorong dibentuknya panitia khusus TPST Bantargebang. “Kami ingin Pansus TPST Bantargebang segera disahkan melalui rapat paripurna,” kata dia.

ADI WARSONO

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

15 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

22 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

34 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

35 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

42 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

46 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya