Bupati Pulau Seribu: Siswa Tenggelam, Diduga Guru Lalai
Editor
Anton Septian
Rabu, 6 Januari 2016 11:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo menduga ada unsur kelalaian dari guru dan wali murid dalam peristiwa tenggelamnya Hilman, 13 tahun, siswa sekolah menengah pertama asal Bekasi, di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, pada Selasa, 5 Januari 2016. Sebab para siswa tidak datang sendiri, melainkan dengan rombongan sekolah dan orang tua.
"Kami pikir ada unsur kelalaian, sebab itu kan acara sekolah," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 6 Januari 2016.
Menurut Budi, pihaknya sering kali mengimbau para pengunjung agar berhati-hati ketika melaksanakan kegiatan outbond dan berenang di pantai-pantai di Kepulauan Seribu. Bahkan, kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh warga yang bermukim di pulau-pulau tersebut. "Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak baik. Makanya saya menginstruksikan lurah maupun RT agar selalu waspada dan turut mengawasi para pengunjung," ucapnya.
Pelajar kelas satu sekolah menengah pertama asal Bekasi, Hilman, tewas tenggelam lantaran terbawa arus di pantai Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 5 Januari 2016, sekitar pukul 16.30 WIB. Hilman bersama rombongan sekolahnya berasal dari SMPIT Darusalam, Cibitung, Bekasi, tiba di Pulau Kotok Besar pada Selasa, 5 Januari 2016, pukul 11.00 WIB.
Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar John Weynart Hutagalung mengatakan korban bersama rekan dan gurunya sebanyak 300 orang. "Mereka berangkat dari Kaliadem, Jakarta Utara, dengan menggunakan kapal ojek," ujarnya, Selasa, 5 Januari 2016.
ABDUL AZIS