(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketua DPP PDI Efendi Simbolon saat memberikan keterangan kepada awak media di DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (09/07). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah bersiap dan berancang-ancang mempertahankan posisinya untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 2017.
Ahok, sapaan akrab Basuki, beberapa kali menegaskan akan maju melalui jalur independen atau tanpa dukungan dari partai politik mana pun, termasuk PDIP yang mengantar Joko Widodo jadi gubernur dua tahun lalu.
Meski tak lagi bergantung pada partai politik, Ahok tetap menyebut PDIP sebagai teman baiknya. "Aku mah sama PDIP komunikasi melulu kok. Teman baik," ujar dia di Balai Kota, Jumat, 8 Januari 2016.
Hubungan yang baik dengan partai moncong putih itu tak lantas membuat Ahok tergoda untuk meninggalkan pendukungnya, Teman Ahok. Ia tetap menunggu jumlah KTP pendukungnya terkumpul sebanyak 1 juta seperti yang disyaratkan Komisi Pemilihan Umum Daerah jika ia ingin ikut pemilu lewat jalur independen.
Seandainya KTP yang terkumpul tak sampai sejuta, akankah Ahok kembali ke partai politik? "Belum tentu juga," ujar Ahok.
Juru bicara Teman Ahok, Singgih Widiyastono, mengatakan, hingga hari ini jumlah KTP yang telah berhasil dikumpulkan mencapai 576.920 KTP. “Target bulan Juni 2016, kita yakin bisa dapat satu juta lebih,” kata Singgih saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Januari.
Singgih mengungkapkan Teman Ahok terus mendukung dan mendorong Ahok untuk maju melalui jalur independen ketika pendaftaran untuk pencalonan independen kepala daerah dibuka pada Juli 2016 mendatang.