Kelurahan di Depok Dapat Anggaran Rp 2 miliar

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 11 Januari 2016 03:59 WIB

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail turun ke lubang pembuatan drainase di Jalan Margonda Raya, (21/11). Tempo/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Depok- Pemerintah Kota Depok menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan nin fisik sebesar Rp 2 miliar di setiap kelurahan di Depok. Dana tersebut bisa dicairkan setelah musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan sampai tingkat kota pada Maret 2016.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Hardiono mengatakan, 85 persen dari anggaran itu digunakan untuk infrastruktur. Sisanya untuk pembangunan sosial, budaya dan ekonomi. "Senin besok sudah dimulai Musrembang tingkat kecamatan sampai lima hari kedepan," kata Hardiono, Ahad 10 Januari 2015.

Hardiono menuturkan penggunaan anggaran itu harus sesuai dengan hasil Musrembang. Tujuannya untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM.

Anggaran untuk kelurahan ini sudah diterapkan sejak 2013. Besar anggaran awalnya hanya sebesar Rp700 juta. Sedangkan pada 2014 jumlahnya ditambah menjadi Rp 1 miliar kemudian tahun lalu menjadi Rp 2 miliar. "Memang kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur semakin tinggi," kata Hardiono.

Lurah Limo Danudin Amin mengatakan anggaran bantuan kelurahan paling banyak tersedot untuk perbaikan jalan lingkungan dan drainase. Sedangkan untuk non fisik biasanya, lebih kepada program pemberantasan sarang nyamuk. "Permintaan bantuan banyak untuk infrastruktur. Kami akan mulai melakukan Musrembang 15 Januari," ujarnya.

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Depok Tajudin Tabri mengatakan bantuan yang dialokasikan kepada kelurahan memang dibutuhkan. Namun, pemanfaatan anggaran tersebut harus diawasi dan dievaluasi. Soalnya, proyek anggaran tersebut merupakan penunjukan langsung. "Setelah dikerjakan kualitasnya rendah. Dan ini dikeluhkan masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, dinas terkait yang nantinya bakal menunjuk pekerja harus betul-betul cermat. Jangan sampai pembangunan infrastruktur yang diidam-idamkan masyarakat, justru mengecewakan karena kualitasnya yang rendah. "Bahkan, 80-90 persen pekerjaan penunjukan langsung dikeluhkan warga setelah selesai karena kualitasnya yang rendah," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa dana bantuan ini diambil dari APBD Kota Depok. Jadi, pemerintah mesti melihat pemanfaatannya di lapangan, dan menentukan skala prioritas infrastruktur yang bakal dibangun. Soalnya, tidak sedikit pembangunan yang mandek dan belum terselesaikan sampai 100 persen.

"Anggaran kurang akhirnya pembangunan ditinggal. Tahun ini harus fokus mana yang bisa langsung diselesaikan 100 persen, dilihat dari skala prioritasnya," ucapnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

8 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

21 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

55 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

56 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya