Cara Warga Jakarta Mempraktekkan #KamiTidakTakut pada Teror

Reporter

Editor

Bagja

Jumat, 15 Januari 2016 06:30 WIB

Sejumlah polisi berjaga di dekat tiga warga yang tergeletak di jalan usai terkena bom di dekat pos polisi di kawasan Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Nyali Bayu Lesmana tak sedikit pun menciut pasca ledakan bom kemarin. Pengemudi GoJek itu tetap mengangkut penumpang di sekitar lokasi kejadian, Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat. "Tetap angkut supaya penumpang bisa pulang dengan mudah," kata Bayu ketika menjemput penumpang di seberang kafe Starbucks.

Bayu seperti mempraktekkan tanda pagra #KamiTidakTakut di Twitter sehingga tak khawatir terhadap teror yang terjadi pagi harinya. Ia justru siaga mengantar penumpang tanpa ongkos. "Tenang saja, kami dapat penggantian dari kantor," kata Bayu seperti dikutip Koran Tempo edisi 15 Januari 2016.

BACA: Kesaksian Fotografer Tempo Rekam Penembakan Pengebom Sarinah

Layanan GoJek membebaskan ongkos perjalanan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sepanjang hari pasca ledakan kemarin. "Untuk mempermudah evakuasi ke lokasi lebih aman, kami akan menyediakan transportasi gratis ke Jabodetabek," kata CEO Gojek Nadiem Makarim.

Dalam tampilan pesanan di ponsel Bayu, tertulis ongkos tunai yang dibayarkan penumpang nol rupiah. Sementara argo akan dibayarkan oleh pengelola.

Grab Bike juga memberikan bantuan khusus kepada warga Jakarta yang sempat cemas akibat ledakan itu. "Untuk membantu proses evakuasi dan transportasi ke lokasi aman, kami menyediakan tumpangan gratis untuk seluruh area Jakarta, tanpa pakai kode promo," tulis manajemen Grab Bike.

BACA: Detik-detik Polisi Ditembak Pengebom Sarinah

Grab membatasi tumpangan gratisnya hingga tarif maksimal Rp 50 ribu tanpa wilayah jangkauan. Selain menanggung ongkos penumpang, Grab juga memberikan bonus Rp 50 ribu bagi pengemudi yang beroperasi di sekitar Sarinah. "Kami tak terima bayaran dari penumpang, tapi justru dapat tambahan dari kantor," kata supir Grab, Dion Mario.

Puluhan supir ojek dalam jaringan ini tampak berhenti di samping gedung Sarinah. Mereka sengaja menunggu pesanan penumpang sekaligus melihat lokasi ledakan bom.

Jasa ini sangat membantu para pekerja seperti Welly Iren, 32 tahun. Karyawan kantor yang terletak di Jalan Agus Salim itu sengaja memesan ojek untuk pulang ke rumahnya di Kebon Jeruk. "Supaya lebih cepat dan aman. Apalagi ada layanan gratis,"
kata dia.

BACA: Penembak di Sarinah Itu Muncul dari Kerumunan

Pasca ledakan, masyarakat justru memadati lokasi ledakan di kafe Starbucks dan pos polisi. Sejumlah pedagang terutama di kawasan kuliner Sabang juga menggelar lapaknya seperti biasa. "Tetap buka, banyak yang cari makan," kata Ardi, pedagang nasi goreng. Warga Jakarta kembali beraktivitas seperti biasa.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

20 Juli 2017

TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.

Baca Selengkapnya

Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

5 Januari 2017

Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"

Baca Selengkapnya

Penjara Tak Membuatnya Jera

22 November 2016

Penjara Tak Membuatnya Jera

Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".

Baca Selengkapnya

Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

14 November 2016

Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

GMKI mengutuk keras pengeboman yang melukai empat orang anak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad kemarin.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

3 November 2016

Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

Bom bensin itu dilengkapi pemicu pengatur waktu berupa jam dinding.

Baca Selengkapnya

Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

2 November 2016

Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

17 Mei 2016

Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

Akibat ledakan, dua penghuni kost terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Baca Selengkapnya

Nenek Ini Becanda Bawa Bom di Bandara Yogya, Bui Menanti

8 Januari 2016

Nenek Ini Becanda Bawa Bom di Bandara Yogya, Bui Menanti

Seorang nenek berusia 69 tahun, calon penumpang Lion Air, batal ke Jakarta gara-gara bercana membawa bom dan granat.

Baca Selengkapnya

Sudirman Timsar Klarifikasi Soal Teror Bom

1 September 2015

Sudirman Timsar Klarifikasi Soal Teror Bom

Sudirman Timsar Zubil membantah sebagai pelaku peledakan Masjid Nurul Iman, Padang.

Baca Selengkapnya

Petani Dompu Temukan Bom Aktif 200 Kilogram  

26 Juli 2015

Petani Dompu Temukan Bom Aktif 200 Kilogram  

Bom berwarna kuning, sepanjang 1,25 meter dan diameter 40 cm itu diduga merupakan peninggalan Perang Dunia II yang tidak meledak.

Baca Selengkapnya