Ahok: Ada Operator Transjakarta Akali Sistem Pembayaran  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 28 Januari 2016 17:55 WIB

Pegawai Transjakarta melintas di depan bus Transjakarta yang baru diresmikan di Lapangan Monas, Jakarta, 22 Juni 2015. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan 20 unit bus gandeng Transjakarta merek Scania yang rencananya akan dioperasikan pada Juli 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok geram dengan sejumlah operator bus Transjakarta yang diduga mengakali sistem rupiah per kilometer, yang jadi dasar pembayaran kontrak antara pemerintah DKI dan operator. Perbuatan tercela ini terungkap setelah banyak penumpang mengeluh karena diturunkan sebelum tiba di halte tujuan.

"Makanya itu ada operator-operator nakal, seenaknya aja dia cuma kejar rupiah per kilometernya ke kita," ujarnya saat ditemui di gedung Balai Kota Jakarta, Kamis, 28 Januari 2016.

Ahok pun berencana memutuskan kontrak kerja sama dengan operator tersebut. Ketika ditanya siapa saja operator nakal yang dimaksud, dia enggan menjawab. "Pokoknya ada banyak," ucapnya.

Ahok mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh operator tersebut, karena tidak mengutamakan kenyamanan penumpang. "Mereka kan cuma ngejar rupiah per kilometer, dia mau ngejar enggak macet," katanya.

Padahal, menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah cukup berbaik hati mengintegrasikan bus mereka dengan Transjakarta. "Kita justru mau bantu meremajakan bus, bisa dapat sopir dengan gaji yang baik. Tapi kalau kelakuan kayak gitu ya kita potong."

Ahok mengatakan pihaknya tak bisa menoleransi sikap operator yang ngelunjak itu dan menyalahi aturan. "Kalau kamu enggak mau nurut ya mohon maaf kita enggak mau," ujarnya tegas.

Sebelumnya, semua operator yang bergabung dengan Transjakarta memang telah menjalani proses penghitungan penetapan sistem rupiah per kilometer di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Adapun penghitungan sistem rupiah per kilometer tersebut nantinya akan mempertimbangkan sejumlah komponen, terkait dengan kondisi fisik bus, manajemen operator, hingga biaya operasional. Kondisi fisik bus yang dimaksud, seperti jenis bus, tahun bus dikeluarkan, dan kuota penumpang bus. Selanjutnya, dilihat juga apakah bus tersebut akan masuk ke jalur bus rapid transit (BRT) seperti Transjakarta atau tidak.

Harga rupiah per kilometer tidak dibeda-bedakan antaroperator yang bergabung, semua memiliki syarat dan ketentuan yang sama.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang tengah serius menambah armada bus Transjakarta untuk bisa menguasai seluruh rute di jalanan Ibu Kota. Pengadaan tambahan bus baru secara bertahap terus dilakukan. Salah satunya dengan mengajak operator bus non-Transjakarta, seperti Kopaja, Metro Mini, Mayasari Bhakti, dan PPD untuk bergabung.

Seluruh bus di Ibu Kota ke depan akan diubah sistem upahnya menjadi rupiah per kilometer dan memberlakukan tarif datar (flat) Rp 3.500. Untuk membuat tarif datar tersebut, pihaknya akan menggunakan dana subsidi atau public service obligation (PSO).

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

49 hari lalu

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

MRT dan Transjakarta keluarkan aturan selama Ramadan bagi masyarakat yang berbuka puasa saat berada dalam moda transportasi ini.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

56 hari lalu

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

Bos PT Transjakarta mengklaim 9 dari 10 orang di Jakarta bisa mengakses layanan Transjakarta hanya dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit.

Baca Selengkapnya