Bekasi Pelajari Penyebab Banjir di KM 34 Tol Cikampek

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 15 Februari 2016 16:49 WIB

Banjir di KM 34 Tol Cikarang arah ke Cawang. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah mempelajari penyebab banjir di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 34, Cibatu, Kabupaten Bekasi. Soalnya, selama ini titik tersebut tidak pernah terjadi banjir.

"Banjir ini jadi bahan evaluasi kami," kata Kepala Subbidang Tata Ruang dan Infrastruktur pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Evi Mutia kepada Tempo, Senin, 15 Februari 2016.

Menurut dia, elevasi air di Kabupaten Bekasi itu mengalirnya ke wilayah utara. Sementara Bekasi dibelah oleh sejumlah pembangunan, seperti jalan tol, kanal tarum barat atau Kalimalang, sehingga terdapat gorong-gorong di bawahnya. "Drainase tol memang bukan untuk semua aktivitas dibuang ke sana," kata Evi.

Semestinya, kata dia, saluran drainase primer dan sekunder didesain untuk menampung limpasan air. Namun, kata dia, saluran-saluran yang ada dianggap belum maksimal dan kapasitasnya sudah tidak mencukupi untuk menampung debit air yg besar. "Ini sedang kami pelajari, banjir kemarin itu karena apa," kata dia. "Selama ini belum pernah seperti ini."

Lagipula, berdasarkan pengamatannya, saluran yang dibuat pengembang biasanya tidak terintegrasi, begitu juga dengan saluran drainase kota atau wilayah. "Makanya jadi tidak saling terkoneksi satu dengan lainnya," kata dia.

Ia mengakui ada dampak dari pembangunan di kawasan industri Lippo Cikarang. Efeknya, berkurangnya kapasitas air yang mestinya terserap ke dalam tanah. Dengan banyaknya wilayah yang terbangun akhirnya air langsung mengalir semua ke kali dan sungai. "Sementara kalinya banyak sedimen, jadi airnya enggak tertampung, dan meluap. Solusinya normalisasi," kata Evi.

Sebetulnya, kata dia, dalam rekomendasi prinsip lokasi, setiap pengembangan baru yang membuat perubahan tata guna lahan, mesti membuat kolam retensi atau penumpang air. Supaya air tidak langsung ke sungai. "Tapi, biasanya pengembang tidak melakukan itu," kata dia. "Saya pribadi khawatir sungai yang ada tidak mampu menampung debit yang tinggi."

Karena itu, pengembang selalu disarankan untuk membuat semacam kolam pengendali banjir atau kolam retensi untuk menampung air hujan.

Adapun, banjir di kilometer 37 diakibatkan meluapnya Situ Rawabinong di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, yang kini menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. "Kami akan koordinasi untuk pembuatan tanggul," kata dia.

Menurut dia, situ tersebut merupakan situ alam, sehingga dipastikan tak ada saluran air dari kawasan. Sebab, air di situ itu dimanfaatkan untuk bahan baku air bersih dan irigasi sawah.

Juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto mengatakan, exit tol Cikarang Pusat di kilometer 37 sempat ditutup akibat banjir karena melimpasnya situ Rawa Binong yang berada di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat.

Air dari situ tersebut melimpas ke danau rumah makan Alam Sari yang berada di pinggir tol. Akibatnya, debit di danau tersebut meningkat tajam, hingga melimpas ke badan jalan tol. Karena itu, petugas membuat tanggul sementara yang terbuat dari karung berisi pasir. "Untuk mengurangi atau menghentikan lajur limpasan air," kata Iwan.

Sementara itu, banjir yang terjadi di kilometer 34, dikarenakan adanya perubahan tata guna lahan di sekitar lokasi simpang susun Cibatu. Hal ini menyebabkan, daerah tangkapan air meluas hingga ke area jalan tol. "Saluran air yang ada di jalan tol Jakarta-Cikampek tidak didesain untuk menampung air yang berasal dari luar jalan tol," kata Iwan.

Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait yang mempunyai kepentingan untuk memecahkan masalah tersebut. Soalnya, pada saat hujan deras debit di saluran kawasan industri Lippo Cikarang penuh, walhasil melimpas ke ruas jalan tol. "Kami sedang mengusut penyebab pasti banjir," kata Iwan.

Adapun, Juru bicara Lippo Cikarang, Ria Sormin, mengatakan, bahwa kawasan yang dibangun perusahaannya mempunyai lima kolam retensi untuk menampung air hujan.

ADI WARSONO

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

1 hari lalu

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

Jasa Marga melakukan pemeliharaan perkerasan di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Pekerjaan jalan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

2 hari lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan tol di KM 24+185 sampai KM 24+806 arah Cikampek lajur 1.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

5 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

6 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

7 hari lalu

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

8 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

10 hari lalu

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

12 hari lalu

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya