Satgas kebersihan Pemprov DKI Jakarta menemukan bungkus kabel yang menyumbat saluran air di jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 24 Februari 2016. Foto Dok Pemprov DKI Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama enggan menyebut sumbatan kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai sabotase penyebab banjir. "Aku enggak tahu, aku ngomong sabotase nanti di-bully lagi," kata Ahok, panggilan akrab Basuki, di kantor Gubernur DKI Jakarta, Rabu, 2 Maret 2016.
Jalan Medan Merdeka Selatan sempat tergenang akibat tumpukan kabel yang menyumbat saluran. Bungkusan kabel ini ditemukan di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan. Sekitar 12 truk dikerahkan untuk mengangkut sampah kabel ini.
Menurut Ahok, kejadian ini juga sempat terjadi di Jalan Medan Merdeka Timur pada 2014. Namun tumpukan sampah saat itu sudah dibereskan dan air tidak tergenang.
Ahok awalnya tidak percaya saat dikabarkan ada genangan di Jalan Merdeka, yang merupakan ring 1. Bahkan, setelah lumpur diangkut, jalanan masih tergenang. Saat disisir pada 23 Februari lalu, ternyata ditemukan bungkusan kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Padahal, menurut Ahok, ketinggian air di Waduk Pluit saat itu minus dua, sementara kondisi pompa pasar ikan semuanya baik. "Mana mungkin ada genangan? Selama sana beres, sini enggak mungkin ada genangan. Makanya saya curiga, jangan-jangan apa ada, eh bener," ujar Ahok.
Ukuran kulit kabel yang ditemukan di saluran dikabarkan berbeda-beda. Lebar kulit kabel berukuran dari 1 inci hingga seukuran lengan orang dewasa. Panjang kulit kabel pun berbeda, rata-rata mencapai 2,5 meter.
Pada 9 Februari lalu, Istana Negara tergenang air sekitar 10-20 sentimeter. Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyurati bagian rumah tangga Istana Presiden untuk membersihkan saluran air di Jalan Medan Merdeka Utara.