Sejumlah murid berjalan di atas bangku untuk menghindari genangan banjir di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta, 16 November 2015. Akibat luapan banjir, aktifitas kegiatan belajar menjadi terganggu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - SMA Negeri 8 Jakarta, sekolah yang terletak di Kompleks Perumahan RT 001 RW 012, Kelurahan Bukit Duri, mulai digenangi air kiriman dari Sungai Ciliwung, Selasa ini. Pihak sekolah menyiapkan tangga darurat untuk mengevakuasi para murid yang sedang menempuh ujian sekolah.
"Murid-murid sedang ujian sekolah. Nanti biar mereka pulang lewat tangga ini. Mungkin selesai jam 1 siang," kata Katno, pegawai SMA 8 Jakarta, yang sedang menyiapkan tangga darurat, kepada Tempo, Selasa, 8 Maret 2016.
Katno berujar, air mulai masuk sekitar pukul 8.00. Saat itu, kata dia, murid-murid sedang mengerjakan soal ujian akhir sekolah. Ketika air mulai masuk, siswa kelas 12, yang berada di lantai satu, dipindahkan ke lantai tiga. "Tadi pagi belum ada air masuk," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, lantai pertama SMA Negeri 8 Jakarta dipenuhi air dengan tinggi 30-40 sentimeter. Beberapa ruang kelas dan fasilitas sekolah juga terendam air. Namun siswa masih bisa mengerjakan ujian di ruangan yang kering.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi peringatan banjir di wilayah-wilayah pemukiman sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Hal ini disebabkan oleh hujan deras yang melanda daerah Puncak dan membuat tinggi muka air Sungai Ciliwung naik dengan cepat.
Berdasarkan pantauan Pusat Pengendali Operasi BPBD DKI Jakarta, tinggi muka air di Bendung Katulampa terukur 200 sentimeter pada Senin, 7 Maret 2016, pukul 22.00 WIB. “Ini menunjukkan level Siaga 1," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin kemarin. BNPB memperkirakan banjir kiriman datang 9-11 jam setelahnya.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.