Djarot Nyanyi Bareng Warga Eks Kampung Pulo  

Reporter

Sabtu, 19 Maret 2016 15:21 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyanyikan lagu "Bujangan" karya Koes Plus bersama Warga Rusunawa Jatinegara Barat, Sabtu, 19 Maret 2016. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat turut memeriahkan acara musik yang diadakan mantan warga Kampung Pulo yang tinggal di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Djarot menyatakan dukungannya terhadap acara hiburan yang menampilkan potensi dan bakat dari warga setempat.

"Saya mendukung warga rusun untuk mendapat perhatian dari pemda lewat acara ini," kata Djarot di Rusunawa Jatinegara Barat, Sabtu, 19 Maret 2016.

Menurut Djarot, acara hiburan seperti itu bisa dijadikan sarana untuk menjalin silaturahmi dengan warga sekitar serta dapat dijadikan cara untuk melepas penat. Djarot berpesan sebaiknya acara tersebut tidak dikemas dengan cara yang formal. Tujuannya agar berjalan mengalir dan dapat dinikmati semua warga.

"Mengalir saja, kalau perlu, sehabis kerja bakti jam 08.00 pagi, warga bisa melepas penat dengan musik bersama. Nyanyi bersama. Karena judulnya dari kita, untuk kita, oleh kita," kata Djarot.

Terbukti, Djarot menyuguhkan penampilan yang berbeda dengan kesehariannya. Sehari-hari Djarot tampak serius dengan pakaian safari yang ia kenakan saat ke Balai Kota. Namun kali ini dengan berbalut kemeja kotak-kotak dan celana jins, Djarot bernyanyi bersama warga eks Kampung Pulo.

Setidaknya empat buah lagu karya Koes Pus disumbangkan Djarot bersama warga setempat. Lagu pertama yang dibawakan Djarot adalah Bujangan. "Karena saya pernah bujangan, mari kita nyanyikan lagu Bujangan," kata Djarot.

Setelah menyanyikan lagu pertama, Djarot membawakan lagu karya Koes Plus berjudul Diana. Djarot berkelakar bahwa setelah membujang pasti punya pasangan, sehingga lagu Diana jadi lagu yang tepat. Kemudian, Djarot melanjutkan dengan lagu berjudul Jemu dan diakhiri dengan lagu Ojo Nelongso yang juga karya Koes Plus.

Djarot menyampaikan rasa syukurnya karena sejak warga dipindahkan ke rumah susun, kini Kampung Pulo telah terhindar dari banjir. Ia juga menyambut gembira penampilan dari warga yang menampilkan potensinya. "Saya berharap rusun menjadi tempat hunian layak dan manusiawi. Kita punya tanggung jawab yang sama membangun Jakarta yang lebih baik, sehat, manusiawi, bersih, dan berbudaya," kata Djarot.

Pada Agustus 2015, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan bangunan di sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Setidaknya terdapat 500 kepala keluarga merasakan dampaknya. Penggusuran dilakukan untuk normalisasi sungai untuk mengurangi banjir saat musim hujan tiba.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

24 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

35 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

41 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya