Suasana lampu jembatan busway dan hotel Grand Hyatt saat pemadaman lampu dalam kampanye Earth Hour 2015, Jakarta, 28 Maret 2015. Kampanye ini dilaksanakan oleh ribuan kota di seluruh dunia secara serentak pada pukul 20:30 hingga 21:30. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour, yang rutin digelar setiap 19 Maret selama satu jam.
"Kami ikut serta mematikan listrik di enam lokasi di Jakarta," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Yuli Hartono, Sabtu, 19 Maret 2016.
Lokasi yang akan mengalami pemadaman listrik dalam Earth Hour 2016 di Jakarta adalah Balai Kota, Monas, kawasan Patung Arjuna Wiwaha, kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pemuda, dan gedung-gedung di segitiga Monas.
Yuli mengatakan pemerintah DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan PT PLN untuk melakukan pemadaman. Earth Hour akan berlangsung pada pukul 20.30-21.30 WIB.
Kegiatan global tahunan ini berupa pemadaman lampu dan alat elektronik yang tidak diperlukan selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Selain itu, masyarakat diajak berkomitmen menghemat energi untuk bumi.
Menurut situs earthour.wwf.or.id, Earth Hour di Indonesia terpusat di Pulau Jawa dan Bali. Sebab, 78 persen konsumsi listrik Indonesia terfokus di Jawa-Bali lantaran 68 persen konsumennya berada di dua kawasan tersebut.
Adapun 23 persen konsumsi listrik Indonesia terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. Angka distribusi pemakaian listrik tersebut adalah 33 persen rumah tangga, 30 persen bisnis atau perkantoran dan gedung komersial, 30 persen sektor industri, 3 persen gedung pemerintahan, serta 4 persen fasilitas publik dan sektor sosial.
Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.