Warga Bojong Gede Menolak Pembangunan Rusun Menara Gaperi  

Reporter

Senin, 28 Maret 2016 23:14 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Bogor - Ratusan kepala keluarga dari tujuh rukun warga (RT) di RW 11 Perumahan Puri Artha Sentosa, Kelurahan Waringinjaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, menolak rencana pembangunan rumah susun (Rusun) "Menara Gaperi" yang dikelola oleh perusahaan konsorsium Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas), PT Gaperi Prima. Mereka menganggap pembangunan itu akan berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bahaya banjir yang mengancam warga.

"Warga menolak rencana pembangunan bangunan Menara Gaperi yang terdiri dari delapan tower dan masing-masing dengan ketinggian 16 lantai" kata Zentoni dari Lembaga Bantuan Hukum Bogor, yang ditunjuk oleh ratusan warga sebagai kuasa hukum dalam penolakan pembangunan rusun Menara Gaperi, Senin 28 Maret 2016, kepada Tempo.

Menurut dia, salah satu langkah bentuk penolakan dari warga akan pembangunan delapan tower rumah susun Menara Gaperi ini dengan melayangkan surat somasi kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bogor, agar tidak mengeluarkan rekomendasi dan menghentikan proses study analisis mengenal dampak lingkungan (Amdal) proyek Menara Gaperi," Saya yang dipercaya untuk menjadi kuasa hukum untuk mewakili ratusan warga, sudah melayangkan surat somasi ini pada BLH Kabupaten Bogor, hari ini Senin 28 Maret 2016," kata dia.

Dilayangkannya surat somasi I dengam batas waktu tujuh hari kerja itu, dilakukan karena ratusan warga yang akan terdampak dalam pembangunan Menara Gaperi itu karena mulai dari pembangunan hingga bangunan diatas lahan seluas 5 hektare itu, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, mulai dari bencana banjir yang akan menggenang perumahan warga dan dampak kebisingan saat pembangunan,

"Yang sangat dikawatirkan warga yang paling nyata adalah bencana banjir karena lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan rumah susun itu adalah rawa dan embung tempat pemancingan warga yang juga menjadi daerah penampungan dan resapan air,"kata dia.

Zentoni mengatakan, saat ini sudah ada tujuh Ketua RT dari RW 11 Desa Kedungwaringn, Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor yang mewakili ratusan KK di lingkunganya sudah menandatangani pernolakan pembangunan rumah susun sebanyak 4.300 unit dengan tipe 21, tipe 36, dan tipe 42 yang ditawarkan per unitnya berkisar Rp115 juta-Rp200 juta, "BLH masih dalam proses analisa Amdal, dan belum memiliki IMB, namun pengembang saat ini sudah mengurug dan meratakan rawa dengan tanah bahkan unit rusun itu sudah dipasarkan,"kata dia.

Padahal dampak negatif yang akan dirasakan warga bukan hanya pengurangan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air permukaan, kuantitas air tanah, peningkatan volume lalu lintas akan tetapi dampak sosialnya pun akan sangat besar,"Kami khawatir dengan adanya pembangunan rusun ini akan menjadi sarang peredaran narkoba dan lokasi prostitusi terselubung," kata dia.

M SIDIK PERMANA.









Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

3 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

21 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya