TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Organisasi Perusahaan Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Herry Rotty menuding taksi milik perusahaan di pinggiran Jakarta telah memicu kerancuan penerapan tarif taksi di Jakarta.Seperti diketahui, sejauh ini tarif taksi yang beroperasi di Jakarta menggunakan tarif yang berbeda. Selain tarif baru, sebagian taksi menggunakan tarif lama. Tarif lama sebesar Rp 4.000 setiap buka pintu dan Rp 1.800 per kilometer. Sedangkan tarif baru Rp 5.000 buka pintu dan Rp 2.500 per kilometernya.Taksi-taksi dari luar Jakarta itu, kata Herry, berasal dari Depok, Tangerang, dan Bekasi. Taksi tersebut dinilai merusak harga karena beroperasi masuk ke wilayah Jakarta dan mengawali penggunaan tarif lama. “Jumlahnya cukup banyak, sekitar 15 ribu,” ujarnya.Perusahaan taksi dari luar Jakarta dapat menerapkan tarif lebih murah karena memiliki beberapa keuntungan yang bisa digunakan untuk menekan beberapa biaya operasional. Herry mencontohkan salah satu biaya yang dapat ditekan itu adalah pengadaan pool. “Pool mereka di luar Jakarta di mana tanah masih murah,” jelasnya.harun mahbub