Fraksi DPRD DKI Sepakat Stop Pembahasan Reklamasi

Reporter

Selasa, 12 April 2016 23:06 WIB

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) bersama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik (kanan) dan Wakil Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta Merry Hotma berbincang saat duduk diruang tunggu di Gedung KPK, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh sembilan fraksi yang ada di DPRD DKI Jakarta bersepakat untuk menghentikan pembahasan rancangan dua perda tentang reklamasi di pantai utara Jakarta. Kesepakatan diambil dalam rapat pimpinan Kamis 7 April 2016 dan disampaikan hari ini, Selasa 12 April 2016.

"Surat ini akan saya serahkan kepada Pak Gubernur untuk ditindaklanjuti," kata Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, di Gedung DPRD, Selasa, 12 April 2016.

Menurut Prasetio, penghentian pembahasan karena adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Komisi D DPRD Mohamad Sanusi--kini sudah mundur. Sanusi disangka menerima suap dari PT Agung Podomoro Land terkait pembahasan raperda-raperda itu.

Tepatnya, terkait ketentuan kontribusi tambahan yang ingin dipungut oleh Pemerintah DKI atas pengembang di pulau-pulau reklamasi itu. Kontribusi tambahan senilai 15 persen dari nilai jual lahan yang akan dikomersilkan si pengembang. DPRD tak setuju atas adanya kontribusi tambahan itu diatur dalam perda atau setidaknya mengurangi besarannya.

Bersama Sanusi ikut ditetapkan sebagai tersangka adalah bos Agung Podomoro Ariesman Widjaja dan pegawainya di PT Agung Podomoro Land, Trinanda Prigartoro, sebagai pemberi suap.

Prasetio melanjutkan, DPRD akan menetapkan penghentian pembahasan raperda tersebut melalui rapat paripurna terlebih dahulu. Agenda itu, kata Prasetio, akan dibahas dalam rapat pimpinan selanjutnya. "Intinya, anggota DPRD 2014-2019 dari sembilan fraksi memutuskan untuk dihentikan," kata dia.

Dia menambahkan, "Kami mengatur zonasi pesisir dan tata ruang. Ternyata dalam pembahasan terjadi sesuatu. Daripada ini jadi berita yang tidak benar, lebih baik dihentikan."

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Lulung mengaku kalau penangkapan terhadap rekannya oleh KPK mengejutkan seluruh anggota DPRD lainnya. Menurut dia, sejauh ini DPRD sedang berupaya untuk membantu percepatan pembangunan Jakarta, termasuk reklamasi.

Dia mengungkapkan bahwa penghentian pembahasan juga didorong pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang lebih memilih menunggu pemilihan anggota DPRD yang baru periode 2019-2024. "DPRD akhirnya menggelar rapat evaluasi permasalahan yang sebetulnya terjadi pada Kamis lalu," kata Lulung.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

4 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

43 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

51 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya