TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung kembali menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang enggan menemui warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara. Lulung menilai Ahok cenderung bersembunyi ketimbang berdiskusi dengan warga.
"Kalau sama pengusaha besar, kenapa mau negosiasi, ngobrol asik di ruang ber-AC? Tapi kalau sama rakyat malah ngumpet, kan lucu. Kalau sama rakyat, pakai tentara sama polisi, gusur!" kata Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 12 April 2016.
Lulung menilai, seharusnya dalam mengambil keputusan, masyarakat jangan dijadikan obyek, melainkan subyek. Menurut Lulung, seharusnya Ahok bisa menunjukkan batang hidungnya sebelum penertiban dilakukan. Ia, kata Lulung, seharusnya bisa juga berdiskusi dengan warga setempat.
"Gubernur harus kelihatan muka. Jangan ngumpet (sembunyi). Gubernur kita tukang ngumpet, enggak bisa komunikasi dengan rakyat. Ini kegagalan. Rakyat dikasih polisi dan tentara juga kabur," ucap Lulung.
Sementara itu, Ahok mengatakan alasannya tidak hadir mendatangi lantaran sudah pernah melihat sendiri kondisi Pasar Ikan di Luar Batang. Ia mengaku sudah menjelajahi kawasan Luar Batang hingga pelosok.
"Saya sudah lihat semua. Sebelumnya, kamu kira saya enggak datang? Naik perahu jalan sampai dalam. Kamu kira semua daerah penggusuran aku enggak pernah masuk jalan kaki ke dalam? Sudah," kata Ahok, kemarin.
Namun, menurut Ahok, hadir saat ada penertiban merupakan tindakan konyol. Terlebih, warga sekitar tidak kooperatif terhadap rencana penerbitan tersebut. Pihak yang meminta dirinya datang ke lokasi penertiban adalah pengecut.
"Sekarang, pas lagi penggusuran, dar.. der... dor... Kamu suruh saya datang. Kamu itu pengecut. Kamu ngarep (berharap) di situ saya ribut. Orang lempar saya, kalau saya diam, kamu tulis Ahok berdarah-darah dipukul orang. Kalau saya balas, pukul dia balik, Ahok menganiaya orang," tutur Ahok.
Kemarin, Pemprov DKI Jakarta mulai menertibkan kawasan Pasar Ikan di Luar Batang, Jakarta Utara. Warga sudah mulai meninggalkan wilayah tersebut dalam beberapa hari ini. Tak sedikit warga menolak dipindahkan ke rumah susun yang telah disediakan. Pemprov DKI berencana menjadikan kawasan tersebut ruang terbuka hijau. Pemprov juga berencana membuat tempat wisata bahari.
LARISSA HUDA
AHOK DICECAR KPK
12 Jam Dicecar KPK, Ahok: BPK Sembunyikan Kebenaran!
Ketua BPK Balas Ahok: Kalau Ngaco, Gugat Saja ke Pengadilan!
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
18 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
20 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
27 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
30 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
39 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
40 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
42 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
42 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
42 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
43 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya